GALAMEDIA - Sekjen DPD APSI Jabar, Rudi Nursoleh mendukung adanya perubahan seragam satpam menjadi coklat seperti seragam kepolisian.
Menurut dia, perubahan itu akan semakin memperkuat emosional profesi satpam dan kepolisian, khususnya dalam hal keamanan.
"Kami mengapresiasi hal ini, selain memperkuat emosional, juga menumbuhkan kebanggaan akan profesi satpam," ujar dia, usai upacara peluncuran Tohaga Lodaya di L. Japnas, Jln. Terusan Buah Batu, Kota Bandung, Kamis, 17 September 2020.
Baca Juga: PA 212: Ahok Produk Gagal yang Terus Dipaksakan oleh Rezim
"Selain itu, menimbulkan sisi psikologis, bagi yang hendak berbuat yang tidak baik di perkantoran," tambahnya.
Ia menuturkan, dengan seragam coklat tersebut, juga membedakan satpam yang sudah terkualifikasi dan tidak.
Terlebih ada beberapa kriteria khusus, bagi satpam yang telah tersertifikasi.
"Ada kualifikasi satpam, seperti Gada Madya, Pratama dan Utama, tergantung dari jam pengamanannya. Berbeda dengan satpam yang direkrut oleh lingkungan masyarakat atau perumahan," ungkapnya.
Seperti diketahui, Polri mengeluarkan kebijakan besar terkait dengan eksistensi satuan pengamanan alias satpam.
Baca Juga: WHO Beberkan Fakta Baru Soal Covid-19, Satu dari Tujuh Infeksi Menyerang Petugas Kesehatan
Seragam satpam yang selama ini putih biru atau biru-biru akan diubah menjadi coklat.
Perubahan tertuang dalam Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pengamanan Swakarsa.
Sesuai dengan peraturan itu, terdapat lima jenis pakaian dinas anggota Satpam disertai dengan pangkatnya.
Yaitu Pakaian Dinas Harian (PDH), Pakaian Dinas Lapangan Khusus (PDL Sus), Pakaian Dinas Lapangan Satu (PDL Satu), Pakaian Sipil Harian (PSH), dan Pakaian Sipil Lengkap (PSL).***