Lion Air Tujuan Jeddah Mengalami Notice to Airmen (NOTAM), Melakukan Pendaratan di Bandara Kualanamu

13 Maret 2024, 06:40 WIB
Pesawat lion Air di Kualanamu /antaranews.com/

GALAMEDIANEWS – Dunia penerbangan kembali mengalami kehebohan. Pesawat Lion Air nomor penerbangan JT-106 membawa jamaah umrah dari Surabaya dengan tujuan Jeddah, Arab Saudi, mengalihkan pendaratan ke Bandar Udara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Ternyata, kejadian yang dialami oleh Lion Air ini ada penjelasannya dan inilah penyebabnya. Kejadian ini sempat ramai di dunia jagad maya dengan mendapatkan berbagai macam pendapat.  

Danang Mandala Prihantoro selaku Corporate Communications Strategic Lion Air menyatakan, "Hal ini dilakukan karena perubahan waktu pemberitahuan resmi (NOTAM) dari otoritas di Sri Lanka," dalam keterangan resmi yang dilakukan di kota Medan, Senin (11/3/2024) malam.

Baca Juga: Kementerian Pertahanan Rusia Melaporkan Jatuhnya Pesawat Angkut Militer Il-76 di Wilayah Ivanovo

NOTAM singkatan dari notice to airmen, merupakan pemberitahuan disebarluaskan yang bersifat penting oleh personel operasi penerbangan menyatakan penutupan sementara wilayah udara di Sri Langka.

Lebih lanjut mengenai NOTAM adalah pemberitahuan yang berisi informasi bagi personel yang terkait dengan operasi penerbangan tetapi belum diketahui sebelumnya untuk dipublikasikan dengan cara lain. Tujuannya dari NOTAM sendiri adalah untuk mencapai tujuan informasi penerbangan dalam upaya menjamin kelancaran operasional, keamanan, keselamatan penerbangan, dan terkait lainnya. NOTAM juga biasa disebut dengan kata lain Warta Kepada Udarawan atau Wartadara.  

Danang menjelaskan lebih lanjut jika pihaknya membenarkan akan adanya pengalihan pendaratan kepada bandar udara alternatif ini merupakan prosedur standar operasional penerbangan guna memastikan keamanan dan keselamatan penerbangan. "Pengalihan pendaratan di Bandar Udara Internasional Kualanamu ini, bukan disebabkan oleh masalah teknis pesawat," ujar Danang menjelaskan pemilihan bandara Kualanamu sebagai pendaratan.

Baca Juga: Tim SAR Gabungan Evakuasi Korban Jatuhnya Pesawat Milik Smart Air, Pilot Selamat Sedangkan Mekanik Meninggal

Pesawat Lion Air ini sebelum melakukan pendaratan di Bandar Udara Internasional Kualanamu, tutur dia, pesawat sempat melakukan holding atau terbang mengelilingi wilayah udara Kota Binjai, Sumatera Utara. Holding ini dilakukan untuk beberapa waktu dengan tujuan mengurangi berat pesawat melalui pemakaian avtur atau bahan bakar. "Ini langkah yang diambil agar pendaratan sesuai dengan limitasi pesawat atau berat pesawat saat melakukan pendaratan," ungkap Danang lebih lanjut.

Pendaratan dilakukan dengan selamat di Bandar Udara Internasional Kualanamu dan rencananya pesawat akan melanjutkan penerbangan ke tujuan utamanya di Jeddah, Arab Saudi. Setelah bandar udara di Colombo, Sri Lanka, dibuka kembali dan dianggap aman untuk dilayani. Pesawat Lion Air melanjutkan penerbangannya.

"Seluruh prosedur yang diambil ini menunjukkan komitmen Lion Air dalam menjaga keselamatan penumpang dan kru pesawat," ungkap Danang menyikapi tentang kejadian ini. Dari kejadian yang menimpa maskapai Lion Air ini, bisa dilihat bahwa semua maskapai penerbangan terutama untuk jurusan internasional yang melintas antar negara, maka harus patuh dan mengikuti aturan yang ada di suatu negara.

Ketika semuanya sudah dinyatakan aman oleh Lembaga terkait maka baru maskapai tersebut diperbolehkan untuk melanjutkan kembali perjalanannya sesuai dengan tujuannya. ***

Editor: Tatang Rasyid

Sumber: antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler