Salut, Warga Cipageran Patungan Untuk Bantu yang Terdampak Covid-19

13 November 2020, 17:37 WIB
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay

GALAMEDIA - Solidaritas warga Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi untuk membantu warga lainnya yang terdampak virus korona atau Covid-19 kembali diperlihatkan. Kali ini melalui program Sarebu Satu Jiwa atau disingkat Sasaji, warga turut membantu ekonomi warga lainnya yang dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Sebelumnya solidaritas warga Cipageran diperlihatkan dengan membantu kebutuhan sehari-hari warga satu keluarga yang terkonfirmasi positif Covid-19 beberapa waktu lalu. Bahkan aksi mereka mendapat apresiasi langsung dari Presiden Joko Widodo.

Sasaji ini diinisiasi oleh Lurah Cipageran, Rully Sulfanorida dan warganya. Mereka menghimpun swadaya dari seluruh lapisan masyarakat berupa sumbangan uang sebesar Rp1.000 untuk satu orang.

Baca Juga: KPK Terima 1.650 Keluhan Penyaluran Bansos Covid, Ratusan Laporan Sedang Ditindak Lanjuti

Bantuan sasaji ini diserahkan langsung oleh Wali Kota Cimahi, Ajay M. Priatna kepada 5 kepala keluarga yang dinyatakan sembuh Covid-19 di aula Kelurahan Cipageran, Jumat, 13 November 2020.

"Sasaji ini lebih ke menggali gotong royong dan kebersamaan masyarakat agar semua bisa terlibat. Jadi dengan seribu rupiah itu ngga ada nilainya sebenarnya mah, jadi semua orang bisa ikut menyumbang, mau dia miskin, mau kaya, semua bisa ikut nyumbang," ungkap Lurah Cipageran, Rully Sulfanorida.

Dijelaskannya, dari sasaji ini terkumpul sebesar Rp34.911.000 selama 10 hari. Untuk menarik sumbangan tersebut pihaknya menurunkan kader PKK, RT dan RW. Mereka mendatangi langsung satu per satu rumah warga atau door to door sambil membawa print paparan tentang program Sasaji ini.

Baca Juga: Setelah Patung Diri, Penguasa Turkmenistan Dirikan Patung Emas 24 Karat Anjing Kesayangan

"Sebelumnya kita kumpulkan, sosialisasi dulu. Kalau turun ke masyarakat tidak boleh bahasa sendiri. Warganya suruh baca sendiri print yang dibawa petugas. Sasaji ini kita mulai 5 Oktober sampai 15 Oktober 2020," bebernya.

Menurut Rully, jumlah total penduduk di kelurahan Cipageran sebanyak 42 ribu jiwa. Setiap keluarga menyumbang sesuai dengan jumlah jiwa yang ada di keluarganya.

"Misalnya 1 keluarga ada 3 orang, berarti Rp3 ribu, kalau 7 orang berarti sumbangannya Rp7 ribu. Ada yang mau ngasih lebih, misalnya Rp200 ribu ngga boleh, harus Rp1.000 saja. Kalau mau membulatkan boleh, contohnya 7 orang jadi 10 ribu itu boleh, tapi kalau mau ngasih Rp 100 ribu, Rp 200 ribu, Rp1 juta itu ngga boleh. Total penduduk di kita kan 42 ribu jiwa, sebenarnya bukan tidak terlibat semuanya, tapi sosialisasinya belum sampai, karena kita patokannya hanya di 2 minggu, setelah itu stop," terangnya.

Baca Juga: Sebut Membunuh Penghina Nabi Halal, Bocah 11 Tahun Ancam Penggal Gurunya

Disebutkan Rully, Sasaji ini dikumpulkan hanya satu kali, tidak bersifat rutin. "Hanya dilakukan satu kali. Ngga rutin, per kebutuhan saja. Uang Rp34 juta lebih itu sampai habis dulu, barulah kita menggali lagi kalau ada. Kalau ada sisa kita sepakat untuk dibagikan kepada yang membutuhkan, misalnya untuk anak yatim piatu atau bisa kemanapun boleh," tuturnya.

Menurutnya, warga dengan sukarela menyumbangkan uangnya untuk membantu sesama. "Ngga ada yang keberatan, karena itu tadi nilainya. Sasaran kita bukan hanya orang mampu, yang ngga mampu juga bisa ikut nyumbang. Ada porsi gotong royongnya, bukan hanya dibantu tapi juga membantu orang," sebutnya.

Uang yang terkumpul dari Sasaji ini kemudian di serhakan kepada warga yang sembuh dari Covid-19. Dalam penyerahan bantuan Sasaji tersebut ada 5 KK yang meneriamnnya, masing-masing mendapat bantuan Rp 1 juta.

Baca Juga: Mahasiswa Jur Tari ISBI Bandung Manfaatkan Teater Terbuka untuk Kuliah Praktik, Prokes Diutamakan

"Selama ini kan di Cipageran sudah berjalan, kalau ada yang kena Covid tetangganya yang memberi makan. Karena mereka tidak boleh berkeliaran, isolasi di rumah. Selama mereka isolasi siapa yang ganti penghasilan ?.

Kalau misalnya dia berjuakan lotek, selama 14 hari tidak boleh berjualan, ngga boleh keluar rumah siapa yang mengganti. Nah berangkat dari sana kita mengajak warga semua hayu saling sumbang seribu aja. Dan sekarang Alhamdulillah kita bisa bantu mereka yang sudah sembuh dapat Rp 1 juta per keluarga," terangnya.

Wali Kota Cimahi, Ajay M. Priatna mengapresiasi apa yang dilakukan warga kelurahan Cipageran yang mau membantu warga lainnya yang terkena Covid-19.

Baca Juga: 5 Langkah Ini Bisa Membunuh Virus yang Efektif di Tubuh, Hal Sederhana Dampaknya Luar Biasa

"Kami apresisasi kembali hal yang baik dan patut di contoh, apa yang hari ini dilakukan warga Cipageran. Ada satu inovasi yang disebut Sasaji atau Sarebu Satu Jiwa. Artinya di pandemi ini hal yang paling perlu adalah kebersamaan. Hari ini diperlihatkan oleh warga Kelurahan Cipageran. Satu orang menyumbang seribu," ujarnya.

Menurut Ajay, dari total penduduk Kelurahan Cipageran sebanyak 42 ribu jiwa, terkumpul 90 persennya atau Rp34 juta lebih. "Dimana uang tersebut diperuntukan membantu meringankan beban masyarakat yang terkonfirnasi positif. Karena dulu juga ada peristiwa yang baik di RW 10 tepatnya, bagaimana keguyuban dilaksanakan masyrakat Cimahi, khususnya Cipageran," terang Ajay.

Januar Rizki (13), seorang warga penerima bantuan Sasaji memgaku senang bisa mendapat bantuan tersebut. "Ya senang. Terimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu," ujar warga RT 3/RW 9 ini.

Baca Juga: Ini Alasannya Nanang Farid Mengundurkan Diri dari KPK

Diceritakan Januar, ia terpapar Covid-19 di pesantren tempatnya menimba ilmu. "Gejalannya terganggu penciuman, lalu di suruh rapid test, reaktif. Dilanjutkan swab hasilnya positif. Saya dirawat sama ibu saya selama di isolasi. Alhamdulillah sekarang sudah sembuh," ucapnya.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler