Para Petani di Kabupaten Bandung Keluhkan Bantuan Pemerintah 

18 November 2020, 21:29 WIB
/

GALAMEDIA - Calon Bupati Bandung Hj. Yena Iskandar Ma'soem mengaku banyak mendapatkan keluhan dari para petani, terkait bantuan pemerintah melalui program kartu tani yang disalurkan melalui bank. Atas dasar keluham para petani itu, Yena berusaha untuk mencari informasi keluhan para petani melalui Bank Mandiri di Jalan Kondang Desa Majalaya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung, Rabu (18/11/2020).

Yena pun mengaku belum banyak mendapatkan informasi tersebut dari pihak bank terkait keluhan para petani yang selama ini ia peroleh dari para petami saat blusukan ke berbagai daerah di Kabupaten Bandung. 

Baca Juga: Ini Dia Paket Lengkap Smartphone Entry Level, OPPO A11k dengan Harga Terjangkau

"Awalnya, banyak para petani yang mengeluh kepada saya tentang bantuan petani yang tidak merata dan tidak sesuai dengan kebutuhan. Bantuan itu disalurkan melalui kartu tani. Makanya, saya minta informasi ke Bank Mandiri. Namun saya belum mendapatkan informasi yang valid. Nanti saya akan minta informasi lagi di Kantor Pusat Bank Mandiri," kata Yena kepada wartawan usai melakukan kunjungan ke Bank Mandiri di Majalaya.

Yena mengungkapkan, berdasarkan informasi dari para petani, mereka tidak menerima bantuan sesuai kebutuhan. Misalnya, berapa lahan yang dimiliki, tetapi tidak sesuai dengan bantuan yang diterima. 

"Termauk ada petani yang sudah meninggal, tapi masih mendapatkan kartu tani. Saya ingin tahu, mekanismenya yang jelas seperti apa," katanya.

Baca Juga: Panglima TNI Dikukuhkan Sebagai Ketua Umum FORKI 

Yena mengatakan, keluhan para petani itu hampir di setiap kecamatan di Kabupaten Bandung, di antaranya dari petani asal Ciparay. 

"Saya ingin membantu para petani, di antaranya untuk mendapatkan bantuan pupuk. Karena bantuan pupuk bagian yang terpenting, supaya hasil produksinya lebih optimal," harapnya.

Sekarang, katanya, kalau salurannya tidak ada, dan sudah jelas programnya dari pemerintah itu ada, mereka menganggap menjadi petani itu tidak menguntungkan. 

"Sekarang harga pupuk mahal, dan hasil jualnya murah," ujarnya.

Baca Juga: Cabup Bandung Kang DS: Pemerintah Harus Hadir di Tengah Warga Tertimpa Musibah

Ia pun mengatakan, nilai bantuan untuk para petani pun, belum diketahui pasti karena ketika dirinya berusaha bertanya ke bank tersebut belum memperoleh informai yang valid. 

"Yang jelas di lapangan, para petani masih banyak yang belum mendapatkan program kartu tani yang digulirkan pemerintah secara merata," ungkapnya.

Yena berharap sistem pemberian bantuan dari pemerintah  pusat untuk para petani itu untuk diperbaiki.

"Itu bantuan dari pusat, bukan program daerah. Untuk itu, seorang bupati itu harus betul-betul bisa mengawal dan berkoordinasi dengan kementerian supaya program itu bisa nyampai di masyarakat. Itu yang paling penting, sinergitas antara kabupaten dan pusat," tuturnya.

Baca Juga: Arab Saudi Cap Ikhwanul Muslimin Segai Kelompok Teroris, Israel Mengaku Sangat Senang

Lebih lanjut Yena mengatakan, setiap bertemu dengan para petani, mereka selalu mengeluhkan soal pupuk. Sementara di Kabupaten Bandung itu, sebagian besar lahannya pertanian.

"Tanahnya subur. Saya ingin meningkatkan produksi pertanian yang ada di Kabupaten Bandung," pungkasnya. **

 

Editor: Kiki Kurnia

Tags

Terkini

Terpopuler