Pangdam Jaya Dudung Abdurachman Dikirimi Karangan Bunga, Fadli Zon: Mirip Zaman Ahok

- 23 November 2020, 17:36 WIB
Kondisi Makodam Jaya, Cawang, Jakarta Timur yang dihiasi ratusan karangan bunga dukungan kepada Pangdam Jaya.
Kondisi Makodam Jaya, Cawang, Jakarta Timur yang dihiasi ratusan karangan bunga dukungan kepada Pangdam Jaya. /Andi Firdaus/Antara

GALAMEDIA - Nama Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman jadi sorotan publik dalam beberapa hari terakhir. Hal itu tak lepas dari perintahnya menurunkan baliho dan spanduk serta usulannya soal pembubaran Front Pembela Islam (FPI).

Dudung menegaskan, pencopotan baliho dan spanduk dilakukan karena baliho atau spanduk itu bermuatan ajakan revolusi dan provokatif dari pimpinan FPI.

Usai Apel Kesiagaan Pasukan Bencana di Jakarta, Jumat 20 November 2020 lalu, Dudung bahkan menyebutkan, jika diperlukan, pemerintah bisa membubarkan FPI.

Baca Juga: Diwarnai Aksi Bakar Spanduk, Massa Sebut Habib Rizieq Positif Covid-19

"Kalau perlu, FPI bubarkan saja ! Kok mereka yang atur. Suka atur-atur sendiri," kata Dudung saat itu.

Perwira tinggi itu memastikan telah memerintahkan anggota Kodam Jaya untuk menertibkan spanduk dan baliho ajakan provokatif.

"Itu perintah saya, berapa kali Satpol PP turunkan dinaikkan lagi. Jadi, siapa pun di Republik ini. Ini negara hukum harus taat hukum. Kalau pasang baliho, jelas aturan bayar pajak, tempat ditentukan. Jangan seenak sendiri, seakan-akan dia paling benar," tegas Dudung.

Dudung menyatakan petugas Kodam Jaya akan membersihkan baliho provokatif dan akan menindak tegas oknum yang terlibat mengajak revolusi. "Jangan coba-coba ganggu persatuan dan kesatuan dengan merasa mewakili umat Islam," kata Dudung.

Baca Juga: Ini Lima Tanaman Lidah Mertua yang langka dan Harganya Mahal

Perwira tinggi TNI itu menyayangkan ucapan Rizieq yang dianggap menghujat seseorang, padahal seorang kyai atau habib harus menyampaikan ucapan dan tindakan kebaikan.

"Kalau perkataan tidak baik bukan habib itu. Kemudian, jangan asal bicara sembarangan. Jaga lisan kita," tutur Pangdam Jaya.

Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman dalam sesi foto usai mengikuti wawancara khusus dengan LKBN Antara di Wisma Antara, Jakarta, Selasa, 27 Oktober 2020.*
Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman dalam sesi foto usai mengikuti wawancara khusus dengan LKBN Antara di Wisma Antara, Jakarta, Selasa, 27 Oktober 2020.*

Pernyataan dan sikap tegas Dudung membuat sebagian publik memberikan dukungannya. Hari ini, kantor Dudung di Makodam Jaya pun langsung dipenuhi karangan bunga.

Karangan bunga itu merupakan pesan dukungan TNI untuk menjaga persatuan. Berbagai komunitas memberikan karangan bunga itu. Mulai dari Forum PHK covid hingga komunitas ojol.

Namun pemandangan itu mendapat cibiran dari anggota DPR RI Fadli Zon. Fadli pun membandingkan kondisi yang terjadi saat ini dengan peristiwa serupa beberapa tahun lalu saat karangan bunga memenuhi Balai Kota Jakarta.

Baca Juga: Siapa yang Mainkan Petamburan dan Papua? Politisi PKB: Boleh Sakit Hati Tapi Jangan Korbankan Islam

Saat itu, karangan bunga disebut-sebut banyak dikirim elemen masyarakat untuk mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Gubernur DKI yang mendapat amanah karena Joko Widodo melepaskan jabatan usia terpilih menjadi Presiden RI.

"Ketimbang buang2 uang utk karangan bunga model zaman Ahok lalu, mending dikasih utk mereka yg membutuhkan. Salam akal sehat," begitu cuit Fadli Zon di akun Twitter pribadinya, dikutip Galamedia, Senin 23 November 2020.

Netizen pun banyak yang sepaham dengan Fadli Zon dan memberikan sindiran.

Baca Juga: Unggah Foto Baca Buku 'How Democracies Die', Anies Baswedan Disebut Merusak Demokrasi Seperti Trump

"Nyari masa pendukung yg militan dg jumlah bnyk mungkin susah...yg mudah pesen karangan bunga sebanyak"nya...," begitu tulis warganet.

"Kalo ngga karangan bunga, biasanya lilin Dejavu nda? :)" sindir warganet.

Baca Juga: Akui Konsumsi Sabu-sabu, Selebram Millen Cyrus Minta Maaf Sambil Nangis

"Habis karangan Bunga Lanjut Aksi Sejuta Lilin Di Bundaran HI...Gitu Aja Terus Sampai Jakarta Bersalju...Ga Bosan2 Bodohin Rakyat...Rezim Terbobrok Sepanjang Masa...," komentar warganet lainnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x