Investasi Industri Baja Tetap Tumbuh di Tengah Pandemi

- 26 November 2020, 14:11 WIB
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perindustrian, Achmad Sigit Dwiwahjono (tengah) didampingi Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier (kanan) serta Presiden Direktur PT Sunrise Steel Henry Setiawan (kiri)  saat melakukan seremoni peresmian penambahan lini produksi kedua Baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS) PT Sunrise Steel di Mojokerto, Jawa Timur, Kamis 26 November 2020
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perindustrian, Achmad Sigit Dwiwahjono (tengah) didampingi Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier (kanan) serta Presiden Direktur PT Sunrise Steel Henry Setiawan (kiri) saat melakukan seremoni peresmian penambahan lini produksi kedua Baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS) PT Sunrise Steel di Mojokerto, Jawa Timur, Kamis 26 November 2020 /humas kemenperin

GALAMEDAI - Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat pelaku industri baja dalam negeri untuk turut memperkokoh sektor manufaktur tanah air. Hal itu dibuktikan dengan adanya penambahan investasi yang menunjukkan bahwa produktivitas industri baja dalam negeri tetap bergairah, dan menandakan permintaan atau demand pada sektor tersebut masih tumbuh. 

Salah satu perusahaan industri baja PT Sunrise Steel mampu melakukan penambahan investasi di tengah pandemi.

“Kalau kita lihat investasi keseluruhan dari Januari sampai September 2020, naik 37%. Ini menandakan bahwa upaya dari pemerintah dalam mendorong hilirisasi cukup efektif meski di tengah pandemi,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono, Kamis 26 November 2020.

Sigit menuturkan, melalui penambahan lini produksi kedua Baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS) PT Sunrise Steel, diharapkan perusahaan manufaktur tersebut akan terus berkontribusi memperkokoh industri baja di tanah air.

Baca Juga: Bersama Rimba, Kopassus Berbagi Sembako di Kaki Gunung Gede Pangrango

“Tentunya keberhasilan dalam mengembangkan usaha dan terus menambah investasi di sektor industri baja, menunjukkan kepada kita semua bahwa sektor ini merupakan pilihan menarik dan tepat untuk berinvestasi di Indonesia,” ungkapnya.

Dalam upaya menumbuhkan industri baja nasional, pemerintah juga mendorong para pelaku industri untuk terus berinovasi serta meningkatkan kemampuan produksi sehingga mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor.

“Kalau melihat struktur impor kita, logam menempati hampir lebih dari 35% dari total impor atau sekitar USD125 miliar per tahun. Sehingga kami harapkan para produsen baja lebih maju lagi,” sebut Sekjen Kemenperin.

Sementara itu, pemerintah juga berupaya memproteksi produk baja nasional dari serbuan produk-produk impor, sekaligus berusaha menjadikan produk baja nasional menjadi primadona di negeri sendiri. Upaya yang dilakukan antara lain melalui kebijakan safeguard dan antidumping.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x