Dalam kegiatan kerumunan di Petamburan pada 14 November lalu, jajaran kecamatan, kelurahan dan Suku Dinas Linkungan Hidup ditemukan justru meminjamkan fasilitas milik pemprov untuk kegiatan yang bersifat pengumpulan massa.
Baca Juga: Din Syamsuddin Bukan Didepak, Tapi Menolak Masuk MUI Gara-gara Hal Ini
Gubernur Anies langsung meminta agar Inspektorat segera mengaudit dan pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan tersebut ditemukan bahwa terjadi kelalaian dalam melaksanakan perintah.
Permasalahannya bukan sekadar soal terjadinya peminjaman, tapi soal empat arahan tertulis yang jelas dan tegas dari atasan tidak dilaksanakan dengan baik. Mereka mengakui dan dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang ada.
Meski alasan pencopotan sudah jelas, Kristia Budhyarto tetap menuding Anies macam-macam. Ia pun seolah mengaitkan langkah Anies itu dengan kepentingan kelompok tertentu.
Kristia atau yang akrab disapa Kang Dede ini menilai, apa yang dilakukan Anies buntut dari kerumunan di acara Habib Rizieq Shihab telah memakan banyak 'korban'.
Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Usulkan Libur Panjang Akhir Tahun Dipersingkat
Revolusi akhlak memakan bnyk “dikorbankan” demi seorang deportan.
Anies Copot Wali Kota Jakpus-Kadis LH soal Kerumunan Rizieq https://t.co/F12N9nDUUT— Dede Budhyarto (@kangdede78) November 28, 2020
Baca Juga: Pulihkan Ekonomi dan Masalah Covid-19, Yena-Atep Siapkan Dua Langkah
"Revolusi akhlak memakan bnyk 'dikorbankan' demi seorang deportan," tulis dia di akun Twitternya, dikutip Galamedia, Sabtu, 28 November 2020.
"Anies Copot Wali Kota Jakpus-Kadis LH soal Kerumunan Rizieq," begitu lanjut Kang Dede.***