Massa Pro Habib Rizieq Kepung Rumah Ortu Mahfud MD, Gus Yaqut Kerahkan Banser: Usut Tuntas!

- 2 Desember 2020, 13:51 WIB
Ilustrasi pasukan elite andalan NU yang merupakan kader Banser.
Ilustrasi pasukan elite andalan NU yang merupakan kader Banser. /Twitter/@Official_Ansor

GALAMEDIA - Pengepungan rumah orang tua Mahfud MD di Pamekasan, Jawa Timur oleh massa pro Habib Rizieq Shihab mengundang reaksi dari Gerakan Pemuda (GP).

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas pun langsung menginstruksikan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) untuk menjaga rumah tersebut.

Pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini merasa memiliki kewajiban melakukan pengamanan. Sebab, Mahfud MD adalah salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang sudah semestinya dijaga dari berbagai ancaman.

Baca Juga: Pilkada Serentak 2020, 2.952 Napi di Jabar Bakal Gunakan Hak Pilih

"Ini sudah menjadi tugas dan tanggung jawab utama seluruh kader Banser untuk melindungi para kiai, dan juga tokoh-tokoh NU dari ancaman atau gangguan yang datang. Dengan demikian tanpa diminta pun kita pasti akan beri perlindungan," uja Gus Yaqut dalam pernyataan tertulisnya, Rabu, 2 Desember 2020.

Gus Yaqut menegaskan, penjagaan Banser di rumah di daerah Bugih, Pamekasan, yang kini sehari-hari ditinggali ibunda Mahfud MD itu akan terus dilakukan hingga kondisi benar-benar dinilai aman.

Untuk pengamanan, ujar Gus Yaqut, pihaknya menerjunkan anggota Banser dari wilayah Pamekasan dan sekitarnya.

"Mereka akan bertugas bergantian dan berkoordinasi dengan aparat kepolisian setempat," katanya.

Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Masyarakat Ada yang Masih Menolak Memakamkan Jenazah Pasien Covid-19

Gus Yaqut pun mengecam dan sangat prihatin atas terjadinya aksi pengepungan itu. Sebab, selama ini rumah di Pamekasan tersebut bukan dihuni oleh Mahfud, namun oleh orang tuanya.

Ia mengatakan, cara-cara menyampaikan aspirasi dengan mendatangi rumah seseorang tanpa izin juga tak bisa dibenarkan.

Aksi mereka tidak sepengetahuan aparat dan lebih sebagai aksi provokasi dan menebar ancaman. Untuk itu, Gus Yaqut berharap agar kasus pengepungan rumah Mahfud MD ini segera diusut tuntas.

Baca Juga: Disertai Suara Dentuman Keras, Gunung Ili Lewotolok Erupsi Dua Kali

Ia meminta kepolisian untuk tidak gentar karena jika dibiarkan cara-cara preman seperti ini akan menjadi preseden buruk dalam praktik demokrasi di Indonesia.

"Jika tidak suka atas kebijakan, misalnya, salurkanlah dengan cara yang benar. Bisa dialog atau gunakan jalur hukum. Apalagi kita ini orang beradab, jangan pakai cara jalanan seperti itu," tegasnya dilansir Antara.

Seperti diketahui, Selasa, 1 Desember 2020 siang sekitar pukul 13.45 WIB, rumah Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD di Pamekasan tiba-tiba digeruduk ratusan orang yang datang dengan menumpang beberapa truk.

Baca Juga: Gelontorkan Voucher 12 Miliar di 12.12, ShopeePay Optimis Dorong Konsumsi Nasional

Di depan rumah Mahfud, massa sempat berorasi sebelum dengan cepat dihalau oleh polisi. Sebelum mengepung rumah orang tua Mahfud, massa telah mendatangi Mapolres Pamekasan.

Dalam orasinya, massa meminta agar pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab tidak dijadikan tersangka.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x