Petinggi PKPI Sebut Pembantu Jokowi Nyalinya Minus, Adzan Serukan Jihad Hanya Diperdebatkan

- 2 Desember 2020, 16:25 WIB
 Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi menilai nyali pembantu Presiden Jokowi minus karena tak berani menindak adzan dengan seruan jihad.
Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi menilai nyali pembantu Presiden Jokowi minus karena tak berani menindak adzan dengan seruan jihad. /Twitter.com/@TeddyGusnaidi

GALAMEDIA - Heboh adzan dengan seruan jihad mendapat sorotan dari Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi. Ia cukup heran karena pemerintah tak bersikap, dan para pembantu Presiden Joko Widodo seolah tanpa gerakan.

Pria berkacamata ini menyoroti adzan berisi ajakan jihad yang hanya sekedar menjadi perdebatan. Ia menilai, pemerintah seharusnya bertindak tegas jika memang hal itu termasuk pelanggaran.

Hal itu disampaikan Teddy Gusnaidi lewat jejaring Twitter miliknya, dikutip Galamedia, Rabu, 2 Desember 2020.

Baca Juga: Tolak Kedatangan Habib Rizieq, Warga Cianjur: Hanya Menimbulkan Permusuhan dan Memecah Belah Umat

"Azan diubah jadi ajakan jihad apakah pelanggaran? Jika itu pelanggaran ya eksekusi orangnya. Jangan malah berdebat," cuit Teddy Gusnaidi seperti dikutip Galamedia.

"Kalau mau berdebat, silakan jadi pengamat. Jangan jadi pejabat," tambah dia.

Teddy Gusnaidi pun menyentil para pejabat di bawah Presiden Jokowi yang hanya berpendapat tanpa mengambil sikap tegas. Ia pun mengeluarkan sindirannya.

"Apakah harus Presiden yang eksekusi? Kalau harus presiden, kalian pembantunya ngapain?" lanjut Teddy Gusnaidi dalam cuitannya.

Baca Juga: Panik dan Takut Mati Terinfeksi Covid-19, Kim Jong Un Rela Disuntik Vaksin Eksperimen dari China

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x