Tokoh Tionghoa Merasa Miris, Habib Rizieq Kerap Jadi Sasaran Perlakuan Diskriminatif

- 5 Desember 2020, 17:32 WIB
Lieus Sungkharisma menceritakan sosok Habib Rizieq Shihab yang dikenalnya.
Lieus Sungkharisma menceritakan sosok Habib Rizieq Shihab yang dikenalnya. /Tangkapan Layar YouTube.com/Refly Harun

GALAMEDIA - Tokoh Tionghoa Lieus Sungkharisma ikut angkat bicara mengenai polemik terkait Habib Rizieq Shihab yang belakangan ini semakin panas.

Selain mengungkap sosok Habib Rizieq yang sebenarnya, Lieus juga merasa prihatin dengan adanya perlakuan diskriminatif terhadap sejumlah tokoh Islam.

Pendapat Lieus disampaikan saat berbincang dengan pakar hukum tata negara Refly Harun, di kanal YouTube Refly Harun, yang diunggah hari ini, Sabtu 5 Desember 2020.

Baca Juga: INNALILLAHI, Rekor Lagi!! Ada 6.027 Kasus Covid-19 Baru di Indonesia dalam 24 Jam Terakhir

Video tersebut berjudul "Tokoh Tionghoa-Budha Lieus Sungkharisma: Siapa Sih yang Ridugikan Habib Rizieq?!". Sejak tayang 7 jam lalu, video sudah ditonton oleh lebih dari 134 ribu orang.

Dalam perbincangannya dengan Refly Harun, Lieus menyatakan tokoh Islam yang saat ini paling menonjol mendapat perlakuan diskriminatif adalah Habib Rizieq.

"Orang bilang Islam ga didiskriminasi, memang ga didiskriminasi. Tapi berapa orang-orang yang peduli terhadap nasib negeri ini? Tokoh-tokoh Islamnya, itu kok saya rasa, miris juga gitu," tutur Lieus.

"Yang paling kelihatan itu Habib Rizieq Shihab. Saya lihat salahnya apa sih. Waduh kayaknya jelek banget ini orang, saya tanya," sambungnya.

Baca Juga: Sosok Habib Rizieq Diungkap Tokoh Tionghoa, Lieus: Kayaknya Jelek Banget Ini Orang...

Lieus banyak mendapat cerita mengenai Habib Rizieq yang framingnya memang mengerikan. Banyak juga yang menuding Habib Rizieq bersikap kasar dan lainnya.

Sebagai seorang tokoh yang sudah lama terjun di dunia politik, Lieus mengaku mencoba untuk mencari tahu apa kesalahan Habib Rizieq. Ia ingin membuktikan perkataan orang-orang.

Namun Lieus mengaku tapi tidak menemukan ada kesalahan itu. Dia pun beberapa kali menanyakannya kepada para pedagang dari kalangan Tionghoa.

Habib Rizieq Shihab.
Habib Rizieq Shihab. .*/YouTube.com/Front TV

"Saya tanya ke teman-teman nih, siapa sih yang dirugikan sama Habib Rizieq, sama FPI. Kalau kita yang dagang bener nih, ada ngga yang diperas? Ga ada," ungkapnya.

Menurut Lieus, selama ini FPI hanya menertibkan pedagang yang menjual alkohol ilegal, termasuk praktik protitusi yang telah mendapat larangan dari pemerintah namun masih membandel. "Digerebak karena sudah dilaporkan ke aparat masih tetap tidak ada tindakan," katanya.

Baca Juga: Bom Meledak di McDonald's Mal Ratu Indah Makassar, Sejumlah Orang Tewas pada 5 Desember 2002

"Orang Tionghoa juga saya tanya. Lu punya toko sering diperas ga? ga ada. Lah kita kenapa jadi ikut-ikut benci Habib Rizieq," ujarnya.

Lieus menceritakan, pertama kali bertemu dengan Habib Rizieq yaitu sekitar tahun 2011, menjelang 2012. Saat itu memasuki putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.

Pada momen itu, bersamaan juga dengan ramainya pemberitaan terkait konflik Rohingya. Saat melakukan pertemuan dengan Habib Rizieq pun, saat itu salah satu yang dibahas yaitu mengenai pembantaian muslim di Rohingya.

"Ada satu kali saya sajak teman-teman ke Petamburan. Teman Tionghoa. Mereka kebanyakan Budhis bahkan ada beberapa Biksu saya ajak," tuturnya.

"Saya kaget, begitu sampai Petamburan orangnya banyak. Kita kira-kira sekitar 15 orang. Kemudian dialog tentang Rohingya, beliau kasih foto-foto bahwa ada umat Budha yang potong leher," jelas Lieus.

Baca Juga: Waduh, Jusuf Kalla Dituding Jadi Otak Penangkapan Edhy Prabowo

"Saya bilang, 'Habib, mohon maaf kalau orang Budha kayaknya suruh potong leher ayam saja ga berani'. Jadi saya bilang ga akan ada yang berani potong leher. saya bilang kalau di sana ada itu pasti orang komunis," jelasnya.

Dari pembicaraan itulah Lieus merasa kagum dengan Habib Rizieq. Pasalnya, Habib Rizieq menerma penjelasan dari Lieus dan rekannya.

"Di luar dugaan, Habib kok bisa mengerti. Dia bilang kalau kita mau perangi ya di sana. Itu lah, kami lega semua. Itu lah awal pertemuan di markas Petamburan.

"Dalam hati saya kok kita bisa ajak bicara ya. Bahkan udah mau pulang kita ditahan dulu, karena sebentar lagi buka puasa kita makan sama-sama. Waduh, ini luar biasa ramah. Kita makan sama-sama. Semua kita foto-foto. Disitu pertama kenal," ungkap Lieus.

Baca Juga: Tagar #AniesMendunia Trending Topic Twitter, Netizen Heboh: Bukan Pemimpin Kaleng-kaleng

Setelah pertemuan dan perkenalan itu, Lieus dan kelompoknya menjadi lebih akrab dengan Habib Rizieq dan FPI. Bahkan mereka pun pernah berkunjung bersama ke pesantren di Megamendung Bogor sekitar tahun 2016.

Di tahun itu pula, Habib Rizieq diganjar Man of The Year oleh orang-orang Tionghoa kelompok Lieus.

"Ada teman Kristen, Katolik dan lainnya. Itu tahun 2106 setelah (aksi) 212. Kita diterima baik, ramah. Pada minta foto dan dilayani dengan baik. Disitu kita bilang FPI bagus. Apalagi dijelaskan semua oleh Habib Rizieq bahwa semua anggota FPI ada kartu anggota, dilarang bawa senjata tajam, ga boleh menganiaya orang, jadi diatur bener," paparnya.

Baca Juga: Mensos Juliari Batubara Ada di Lokasi Ini Saat KPK Tangkap Pejabat Kemensos Terkait Bantuan Covid

Lieus pun kemudian mengungkit soal peristiwa kerusuhan di Jakarta tahun 1998. Saat itu, aku dia, FPI ikut membantu.

"Waktu kerususan 98 FPI yang jagain. Makanya kami makin hari makin sayang. Habib Rizieq bukan seperti yang orang anggap, menyeramkan. Kita bahkan selalu jelaskan ke orang lain. Beliau juga bukan mau jadi pejabat. Tapi mengoreksi arah jalan yang salah. Dari situ kita makin sayang ke Habib Rizieq," tandas Lieus.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah