Berani Tampol Kapolri, Petinggi PKPI: Pak, Boleh Gak Setelah Disikat Baru Bicara?

- 5 Desember 2020, 21:06 WIB
Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi mengomentari sikap Polri yang lebih banyak berkomentar ketimbang melakukan aksi dalam menindak ormas bersikap preman.
Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi mengomentari sikap Polri yang lebih banyak berkomentar ketimbang melakukan aksi dalam menindak ormas bersikap preman. /Twitter.com/@TeddyGusnaidi

Kapolri Jenderal Idham Azis.
Kapolri Jenderal Idham Azis. Dok. Tribrata News

"Negara tidak boleh kalah dengan ormas yang melakukan aksi premanisme. Kami akan sikat semua. Indonesia merupakan negara hukum. Semua elemen harus bisa menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat," begitu kata Kapolri Idham Azis, Kamis lalu.

Baca Juga: Massa Dukung Pembubaran Ormas Radikal, Desak Polisi Tindak Tegas Habib Rizieq

Pernyataan-pernyataan dari Kapolri hingga level Kapolda ternyata menarik perhatian petinggi PKPI, Teddy Gusnaidi. Ia belakangan kerap memberikan kritikan karena Polri dinilainya terlalu banyak mengeluarkan pernyataan ketimbang bergerak.

"Pak, boleh gak setelah disikat, baru bicara? Karena sudah banyak yang bicara sikat, tapi gak ada yang disikat..," begitu sentilan Teddy kepada Kapolri, yang ditulisnya lewat akun Twitter pribadinya, Sabtu, 5 Desember 2020.

Warganet pun sepakat dengan Teddy. Mereka menilai Polri saat ini terlalu banyak beretorika ketimbang beraksi.

Baca Juga: Tokoh Tionghoa Merasa Miris, Habib Rizieq Kerap Jadi Sasaran Perlakuan Diskriminatif

"Agak aneh ama Kapolri ini mantan anggota Densus kok banyak cakap, biasanya banyak aksi," komentar warganet.

Baca Juga: Sosok Habib Rizieq Diungkap Tokoh Tionghoa, Lieus: Kayaknya Jelek Banget Ini Orang...

Baca Juga: Puaskan Rasa Ngidam dari Kota-Kota Asia Favorit

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x