Baca Juga: Soal Edhy Prabowo, Rocky Gerung: Kalau Prabowo Ngomong Sendiri Emosinya Bakal Meluap-luap
Macron yang menegaskan publikasi karikatur Nabi sebagai bagian dari kebebasan menyampaikan pendapat dan ekspresi memicu kemarahan di berbagai negara mayoritas muslim.
Erdogan yang menjadi sosok paling vokal yang mengutuk publikasi karikatur Nabi dan menyebutnya penghinaan tak termaafkan, juga ikut menjadi sasaran karikatur Charlie Hebdo.
Baca Juga: Jadi Veteran Perang di Ambon dan Poso, Habib Rizieq Keluarkan Peringatan: Hati-hati Soal Papua!
Macron sendiri bersumpah menegakkan kebebasan berekspresi di Prancis menyusul tewasnya seorang guru di tangan teroris Chechen karena memperlihatkan kartun Nabi pada para siswa.
Reaksi dan pembelaan Macron tadi membuat komunitas muslim internasional murka. Ditandai pernyataan keras Erdogan yang menyebutnya "perlu mengecek kondisi mental"-nya.
Baca Juga: Habib Rizieq Sempat Dituding Terima Dana Ilegal, Mahfud MD: Kalau Minta Bantuan Saya, Ayo!
Selain menuding Macron anti-Islam, Erdogan juga menyerukan boikot produk Prancis. Dan sebelum kontroversi kartun Nabi, Macron dan Erdogan sudah beberapa kali terlibat ketegangan.
Mulai dari konflik perang di Suriah hingga konflik Nagorno - Karabakh antara Armenia dan Azerbaijan.
Dalam hal ini dengan 600 ribu penduduk berasal dari Armenia, Macron berseberangan dengan Erdogan yang berada di pihak Azerbaijan.