Permalukan Israel, Terungkap Blunder Misi Beracun Agen Rahasia Mossad

- 7 Desember 2020, 16:15 WIB
/Tim Galamedia/

GALAMEDIA - Selain bom, agen mata-mata Isarel, Mossad biasa menggunakan racun seperti dalam misi tahun 1978.  Misi dilakukan dengan target menghabisi Wadie Haddad,  salah satu warga  Palestina yang paling diburu.

Menggunakan racun mematikan, agen Mossad yang menyamar mengawali misi kali ini dengan berpura-pura menjadi teman korban. Berhasil mendapat kepercayaan Haddad, ia kemudian  menukar  pasta giginya dengan tabung identik berisi racun mematikan.

Baca Juga: Renie Sewot, Program Jaga Lembur Dituding Ngebom untuk Money Politik. Ini Penjelasannya

Dikutip Galamedia dari paparan Tom Leonard pada DailyMail, Senin (7 Desember 2020), Haddad merupakan pemimpin kelompok perlawanan Zionis  yang bertanggung jawab atas pembajakan  Air France tahun 1976.

Pesawat membawa penumpang yang sebagian besar berdarah Yahudi dan warga Israel.

Sejak pasta giginya ditukar tanpa sadar setiap kali menyikat gigi, sejumlah kecil racun masuk ke aliran darah Haddad dengan menembus selaput lendir mulut.

Dua bulan kemudian, dia meninggal di antara teriakan kesakitan di sebuah rumah sakit Jerman Timur.

Baca Juga: Rombongan Habib Rizieq Ditembak, Laskar dan Jawara Siaga di Petamburan

Meski demikian “misi beracun” tidak selalu berjalan mulus. Tahun 1997 misalnya berbekal paspor Kanada palsu, tim terbang ke Yordania untuk membunuh Khaled Mashal, pemimpin kelompok militan Palestina, Hamas.

Rencana awalnya, eksekutor akan menyemprotkan racun di leher Mashal sementara agen lainnya menarik perhatian dengan menumpahkan Coca-Cola.

Saking mematikannya racun membuat Mossad ikut menurunkan ahli anestesi bersandi Dr. Platinum yang berjaga-jaga membawa penawar sebagai perlindungan jika sampai ada agen yang atau warga sipil ikut terkontaminasi.

Baca Juga: Kapolres Ciamis : Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun ini Harus Sukses tanpa Ekses

Namun Mashal yang membuat gerakan tak terduga membuat racun masuk ke telinga dan tim eksekutor yang tertangkap tangan diamankan loyalis Mashal.

Saat itu  Presiden AS Bill Clinton yang marah mempermalukan Israel dengan memaksa mereka menyerahkan penawar guna menyelamatkan Mashal.

Belum  termasuk pertukaran tahanan sebagai harga yang harus dibayar jika Israel menginginnkan para agen Mossad kembali dengan selamat.

Blunder lainnya terungkap dalam misi tahun 1968 yang terinspirasi film thriller The Manchurian Candidate.

Baca Juga: Polisi Tembak Pengikut Habib Rizieq, FPI Panjatkan Doa: Hancurkanlah Siapapun Pembuat Kebohongan!

Saat itu Mossad merekrut psikolog kelahiran Swedia untuk mencuci otak seorang tahanan Palestina untuk membunuh Yasser Arafat, ketua Organisasi Pembebasan Palestina.

Selama tiga bulan, sang napi dihipnotis dengan pesan, “Arafat jahat. Dia harus disingkirkan”. Ia juga dilatih untuk menembak sasaran.

Saat dianggap siap, Mossad menyelundupkan calon pembunuh hasil binaannya menyeberangi Sungai Jordan. Tapi bukannya menyasar Arafat, dia malah mendatangi kantor polisi Palestina dan mengaku dicuci otak oleh Israel.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x