GALAMEDIA - Proses pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2020 tetap digelar di tengah pandemi Covid-19 yang masih menghantui masyarakat Indonesia.
Di tengah pandemi, pesta demokrasi pun berjalan seperti biasanya. Meski begitu, ada sedikit perubahan dari hal kampanye hingga proses pencoblosan yang akan menerapkan protokol kesehatan.
Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi pun menyoroti tahapan-tahapan Pilkada serentak 2020 yang sebentar lagi mencapai puncaknya. Ia banyak menyentil ulah para pasangan calon yang bersikap diluar aturan.
Baca Juga: Waspadai Hujan Lebat Secara Terus Menerus dalam 4 Hari Mendatang di Jabodetabek
Teddy salah satunya mengungkit soal cara licik yang dilakukan para pasangan calon demi meraih suara dari masyarakat. Politik uang atau money politik menjadi salah satu yang paling ia sorot.
Lewat kicauannya di akun Twitter pribadinya, Teddy menilai banyak calon yang berani terang-terangan menggunakan kekuatan finansial demi meraih simpati calon pemilih.
"Saat ini sampai menjelang Pilkada 9 Desember 2020, waktunya para oknum calon kepala daerah gede-gedean bagi duit ke pemilih," begitu salah satu kicauannya, dikutip Galamedia, Senin, 7 Desember 2020.
Baca Juga: Diteror Usai Penembakan Pengikut HRS, Fadli Zon Lapor Mahfud MD: Hentikan Cara-cara Seperti Ini!
Saat ini sampai menjelang Pilkada 9 Desember 2020, waktunya para oknum calon kepala daerah gede-gedean bagi duit ke pemilih.
Orasi waktu kampanye, itu hanya untuk gagah-gagahan biar kelihatan bener.— Teddy Gusnaidi (@TeddyGusnaidi) December 6, 2020
"Orasi waktu kampanye, itu hanya untuk gagah-gagahan biar kelihatan bener," lanjut dia.