Hubungan Rusia-Barat Capai Titik Terendah, Putin Gelar Latihan Perang Nuklir di Darat Laut dan Udara

- 11 Desember 2020, 16:11 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Presiden Rusia, Vladimir Putin. /Instagram.com/@leadervladimirputin

GALAMEDIA - Rusia meluncurkan serangkaian rudal dari kapal selam, penyimpanan silo bawah tanah, dan pesawat sekaligus dalam latihan strategis perang nuklir di bawah komando Vladimir Putin.

Kali ini Presiden Rusia tersebut menunjukkan triad nuklirnya secara penuh.
Video yang dirilis Moskow menunjukkan rudal berkemampuan nuklir  dikerahkan.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Jumat (11 Desember 2020) kementerian pertahanan Rusia mengonfirmasi, termasuk dalam uji coba kali ini peluncuran rudal balistik antarbenua dari kapal selam nuklir Karelia di Laut Barents.

Baca Juga: Bima : Dibantu BPNB dan Satgas Covid-19, RS Darurat Covid-19 Bisa Dioperasionalkan Januari 2021

Rusia  memperluas latihan militernya dalam beberapa tahun terakhir di tengah ketegangan dengan Barat yang mencapai titik terendah pasca-Perang Dingin. Tepatnya setelah aneksasi Rusia terhadap Semenanjung Krimea di Ukraina pada 2014.

Rekaman menunjukkan peluncuran rudal di Laut Barents dari  kapal selam Delta-IV Karelia (K-18). Tayangan TV Zevzda dari kementerian juga memamerkan rudal antarbenua dari kosmodrom Plesetsk di wilayah Arkhangelsk.

Baca Juga: Ambil Surat Panggilan Habib Rizieq ke Polda Metro Jaya, Tim Kuasa Hukum Luruskan Informasi Ini

Beberapa rudal jelajah jarak jauh juga ditembakkan dari pembom strategis Tu-160 dan Tu-95 dari lapangan udara Engels dan Ukrainka. Rudal jelajah Rusia dilaporkan berhasil mencapai sasaran di tempat latihan Pemboy di Republik Komi.

Rudal balistik dari Plesetsk dan Laut Barents pun dipastikan mencapai sasaran di tempat latihan Kura di Kamchatka, di pantai Pasifik Rusia. TASS melaporkan peluncuran dilanjutkan di bawah komando Putin.

Baca Juga: Tewaskan 224 Orang, Gara-gara Kegemukan Otak Serangan Kedubes AS Terpaksa Dibebaskan dari Penjara

"Pelatihan dilakukan dengan fokus operasi pasukan ofensif strategis di bawah pengawasan panglima tertinggi," ungkap pihak kementerian. Pelatihan pun diklaim berhasil.

Latihan perang dilakukan di bawah Putin kurang dari dua bulan sebelum perjanjian kontrol senjata AS-Rusia NEW START  berakhir pada awal Februari mendatang.

Baca Juga: Imron : SARS-CoV-2 Itu Nyata Adanya, Warga Diminta tetap Terapkan 3M

Moskow dan Washington sebelumnya telah membahas perpanjangan pakta tersebut tetapi perbedaan tetap ada. START baru ditandatangani tahun 2010 oleh AS saat itu melalui Presiden Barack Obama dan Presiden Rusia Dmitry Medvedev.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x