Baca Juga: Mulai dari Makanan hingga Perawatan Tubuh, Siap Lengkapi Jajaran Merchant ShopeePay Minggu Ini
Ia pun kembali mengingatkan kepada warga, jika Sungai Citarum dibiarkan terus rusak, akan berdampak pada pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Di antaranya harus membeli air bersih Rp 197 triliun per tahun, energi Rp 240 triliun per tahun, perikanan Rp 10 triliun per tahun dan pertanian Rp 20 triliun per tahun.
"Makanya, kita harus jaga bersama kelestarian Sungai Citarum supaya tidak mengeluarkan banyak anggaran untuk memenuhi kebutuhan itu. Kita harus jaga dan rawat aliran Sungai Citarum," tuturnya.
Baca Juga: Menu Berbuasa Puasa Senin Kamis, Ini 12 Pilihannya, Ada Buah Mentah, Jus, dan Sayur
Ia menuturkan, permasalahan lingkungan di Sungai Citarum itu, di antaranya limbah domestik, industri, sedimentasi dan penghijauan. "Limbah domestik itu bisa mencapai 70 persen yang dihasilkan rumah tangga, yang dibuang ke Sungai Citarum," katanya.
Satgas Citarum Harus terus melakukan upaya pencegahan limbah industri yang dibuang perusahaan ke Sungai Citarum. Limbah industri itu bagian dari limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Satgas Citarum Harum juga terus mensosialisasikan penggunaan cairan Bios 44 kepada masyarakat untuk pertanian.
Baca Juga: Apartemen Jarrdin Cihanpelas Dijadikan Lokasi Prostitusi Online, Polisi Boyong Para Wanita Muda
"Bios 44 dapat menyuburkan lahan pertanian dan meningkatkan produksi pertanian," katanya. ***