Ratusan Warga Garut Ramai-ramai Ingin Ditangkap dan Menuntut Habib Rizieq Dibebaskan

- 14 Desember 2020, 19:36 WIB
Massa yang mengatasnamakan Umat Islam Kabupaten Garut melakukan aksi di depan Mapolres Garut di Jalan Sudirman, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Senin 14 Desember 2020. Mereka menuntut Habib Rizieq Shihab dibebaskan. (Agus Somantri/Galamedia)
Massa yang mengatasnamakan Umat Islam Kabupaten Garut melakukan aksi di depan Mapolres Garut di Jalan Sudirman, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Senin 14 Desember 2020. Mereka menuntut Habib Rizieq Shihab dibebaskan. (Agus Somantri/Galamedia) /

GALAMEDIA - Ratusan orang dari berbagai Ormas Islam di Kabupaten Garut menggeruduk Mapolres Garut di Jalan Sudirman, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Senin 14 Desember 2020.

Selain menyampaikan sejumlah tuntutan, massa juga beramai-ramai meminta agar polisi menangkap mereka.

Berdasarkan pantauan, sebelumnya massa yang mengatasnamakan Umat Islam Kabupaten Garut tersebut berkumpul di Alun-alun Garut, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Garut Kota.

Baca Juga: Di Balik Tahanan, Habib Rizieq Minta Dikirimi Kurma dan Camilan kepada Keluarga

Selanjutnya, mereka melakukan aksi berjalan kaki atau long march sejauh 3 kilometer menuju Mapolres Garut di Jalan Sudirman.

Sesampainya di depan Mapolres, mereka pun melakukan orasi mengecam penembakan enam anggota laskar FPI dan menuntut Imam Besar FPI, Habib Riziq Shihab agar dibebaskan. Aksi unjuk rasa yang dilakukan massa tersebut mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian.

Koordinator Aksi, Ibang Lukman Nurdin mengatakan, kedatangan massa dari berbagai ormas Islam itu untuk menuntut kasus penembakan atas enam anggota Front Pembela Islam (FPI).

Baca Juga: Ketum Demokrat Mendadak Muncul Membawa Kabar Duka, AHY: Semoga Diberi Kekuatan

Ia menilai, kematian anggota FPI itu merupakan sebuah bentuk pelanggaran hak asasi manusia (HAM), tindakan kejahatan kemanusiaan, dan perbuatan biadab.

"Di masa demokrasi masih ada lahir rezim fasisme di Indonesia. Mereka sering kali menyatakan Pancasila dan konstitusi, ternyata mereka sendiri yang melanggar HAM," ujar Ibang dalam orasinya di depan Mapolres Garut, Jalan Sudirman, Senin 14 Desember 2020.

Ibang pun meminta agar dibentuk tim independen untuk mengusut kematian enam anggota FPI tersebut. Menurutnya, siapapun yang terlibat dalam peristiwa tragedi kemanusiaan tersebut, termasuk pimpinan Polri, harus diberikan sanksi pemecatan.

Baca Juga: Link Streaming Sinetron Ikatan Cinta di RCTI Tayang Pukul 19.30 WIB, Jangan Sampai Dilewatkan

"Umat Islam Kabupaten Garut mendesak Presiden Jokowi untuk untuk mengambil tindakan tegas terhadap siapapun, termasuk pimpinan Polri, yang patut diduga terlibat atau tidak mencegah pelanggaran HAM dan kejahatan kemanusiaan berat ini," ucapnya.

Selain itu, Ibang juga mengecam dan memprotes atas penangkapan Imam Besar FPI Habib Riziq Shihab dan menuntut dikeluarkan dari pemenjaraan, serta dibebaskan dari segala bentuk tuduhan konspirasi politik.

Tak hanya Habib Rizieq, ujar Ibang, namun habib-habib yang lain yang tersangkut kasus juga harus dikeluarkan. "Habib Rizieq dan habib yang lain tentu akan jadi korban rezim Jokowi," katanya.

Baca Juga: Menteri Agama: Tidak Ada Alasan Sedikitpun Buat Saya Untuk Menghancurkan Ormas

Sementara itu, kedatangan ratusan pendukung Habib Rizieq Shihab (HRS) ke Mapolres Garut tersebut membuat pengamanan di Mapolres Garut lebih diperketat. Pintu masuk ke Mapolres Garut pun ditutup dan dijaga sejumlah petugas.

Kapolres Garut, AKBP Adi Benny Cahyono mengatakan, pihaknya menerima aspirasi yang disampaikan massa terhadap kasus yang tengah dihadapi Habib Rizieq Shihab tersebut.

Beberapa perwakilan massa pun dipersilahkan untuk masuk dan bertemu langsung dengan Kapolres dan Dandim 0611 Garut guna menyampaikan aspirasinya.

Baca Juga: Anggota FPI Tewas Ditembak, Ini Permintaan Tegas Habib Aboe Bakar Al-Habsy ke Komnas HAM

"Saya dan pak Dandim terima saudara-saudara pendukung Habib Rizieq dengan baik. Secara humanis kami terima aspirasinya dan dukungan mereka ke Habib Rizieq akan disampaikan," ucapnya.

Adi pun berharap, situasi di Kabupaten Garut tetap selalu aman dan kondusif. Intinya, terang Adi, massa hanya ingin menyampaikan aspirasinya.

"Apa yang terjadi di Jakarta silakan berproses. Kami jaga kondusifitas di sini," katanya.

Meski massa menyambangi Mapolres Garut, hanya ada sekitar 150 petugas gabungan dari Polres dan Kodim 0611 Garut yang diturunkan untuk melakukan pengamanan.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x