Cimahi Darurat Covid-19, Ngatiyana Minta Bantuan Komandan Kodiklat TNI AD

- 15 Desember 2020, 20:50 WIB
Wakil Wali Kota Cimahi, Ngatiyana
Wakil Wali Kota Cimahi, Ngatiyana /Laksmi Sri Sundari

GALAMEDIA - Tingginya kasus positif Covid-19 di Kota Cimahi, membuat ruang isolasi di sejumlah rumah sakit di Kota Cimahi dalam keadaan penuh. Untuk itu Pemkot Cimahi sedang berupaya menambah ruang isolasi. Salah satu lokasi yang diincar untuk dijadikan tempat isolasi adalah fasilitas pusat pendidikan militer.

Saat ini pihak Pemkot Cimahi masih melakukan koordinasi dengan Kodiklat TNI AD untuk menggunakan fasilitas pusat pendidikan militer sebagai sarana penanggulangan Covid-19.

Plt Wali Kota Cimahi Ngatiyana mengatakan, pihaknya sudah berkirim surat ke Komandan Kodiklat TNI AD. Saat ini pihaknya masih menunggu balasan atas surat yang disampaikan.

"Sedang dikoordinasikan, kita membuat surat karena harus seizin pimpinan Dankodiklat. Kalau Kodam dan Brigif harus seizin Pangdam," ungkap Ngatiyana, saat ditemui usai mengikuti kegiatan Forum Ulama Umaro di Aula gedung A Pemkot Cimahi Jln. Demang Hardjakusumah, Selasa 15 Desember 2020.

Baca Juga: Isuzu Panther Terseret Kereta Api Kuto Jaya Selatan di Manonjaya, Sang Sopr Syok dan Diam Membisu

Rencananya, satu tempat milik TNI AD yang bakal digunakan sebagai tempat isolasi darurat khusus Covid-19 yakni asrama di Lapang Tembak Gunung Bohong.

"Rencana asrama yang di Gunung Bohong memang akan digunakan, tapi untuk isolasi pasien Covid-19 yang gejala ringan saja. Itu juga tergantung izin dari Dankodiklat," terangnya.

Selain untuk pasien positif Covid-19, pihaknya juga sedang mengupayakan tempat karantina untuk tenaga kesehatan (nakes) yang menangani Covid-19 secara langsung.

"Kemarin koordinasi untuk nakes di Cimahi juga, karena akan kita tempatkan di satu titik lagi, biar mobilitasnya gampang kalau dibutuhkan. Mudah-mudahan ada titik terang," jelasnya.

Baca Juga: ILC TVOne Malam Ini Episode Perpisahan, MPR RI: Mestinya Diperbanyak Bukan Diminta Libur Panjang

Kebutuhan ruang isolasi di Kota Cimahi memang kian meningkat mengingat ketersedian ruang isolasi khusus Covid-19 sudah krisis, di tengah lonjakan kasus positif sejak beberapa pekan terakhir.

Berdasarkan data di Pusat Informasi Covid-19 Cimahi, angka kasus Covid-19 mencapai 1607 kasus. Rinciannya 572 orang positif aktif, 986 orang dinyatakan sembuh, dan 49 orang meninggal dunia.

Meski kasus positif Covid-19 terus naik, dan Kota Cimahi kembali masuk zona merah atau resiko tinggi penyebaran Covid-19, namun Pemkot Cimahi belum memikirkan langkah untuk kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional, seperti Kota Bandung.

Ngatiyana mengatakan ketimbang menerapkan PSBB proporsional, pihaknya lebih memilih tindakan pencegahan dengan pengetatan protokol kesehatan di masyarakat.

Baca Juga: Polisi Tembak Dua Pelaku Gembos Ban di Jalan Cijagra Kota Bandung di Palembang

"Untuk PSBB proporsional belum bisa dilakukan, kita aktifkan lagi pengawasan dengan menerjunkan Satgas Covid-19 yang terdiri dari pemerintah, TNI, dan Polri," ungkapnya.

Pihaknya meminta pengawasan dilakukan mulai dari tingkat kota, kecamatan, kelurahan, hingga ke tingkat RW untuk mencegah penularan Covid-19.

"Intinya kita lakukan tindakan preventif saja, kita terus minta masyarakat untuk melakukan disiplin penerapan protokol kesehatan," terangnya.

Nantinya Satgas Covid-19 akan melakukan pengawasan di pusat keramaian seperti pusat perbelanjaan.

Baca Juga: Waspadai Musuh Sebenarnya, Ini Nasehat Habib Umar bin Hafidz kepada Dunia Islam dan Indonesia

"Nanti akan kita terjunkan mereka (Satgas) ke tempat yang mengundang keramaian dan berpotensi jadi tempat penyebaran Covid-19," jelasnya. 

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x