Aliansi Pemuda Sumedang Anti Radikalisme Desak Pemerintah Segera Membubarkan FPI

- 25 Desember 2020, 21:27 WIB
Aliansi Pemuda Sumedang Anti Radikalisme membacakan pernyataan sikap terkait FPI, yang disampaikan dalam 'Dialog Lintas Pemuda Kabupaten Sumedang', di Aula Yayasan Manbaul Ulum Tanjungsari, Sumedang, Sabtu, 25 Desember 2020. (Foto: Dok.  Aliansi Pemuda Sumedang Anti Radikalisme)
Aliansi Pemuda Sumedang Anti Radikalisme membacakan pernyataan sikap terkait FPI, yang disampaikan dalam 'Dialog Lintas Pemuda Kabupaten Sumedang', di Aula Yayasan Manbaul Ulum Tanjungsari, Sumedang, Sabtu, 25 Desember 2020. (Foto: Dok. Aliansi Pemuda Sumedang Anti Radikalisme) /

GALAMEDIA - Aliansi Pemuda Sumedang Anti Radikalisme ikut menyoroti penyebaran paham radikal yang akhir-akhir dinilai semakin masif.

Mereka pun mendesak pemerintah segera membubarkan Front Pembela Islam (FPI) karena terbukti sering melakukan tindakan intoleran dan radikal.

Dua poin itu merupakan bagian dari pernyataan sikap Aliansi Pemuda Sumedang Anti Radikalisme yang disampaikan dalam 'Dialog Lintas Pemuda Kabupaten Sumedang', di Aula Yayasan Manbaul Ulum Tanjungsari, Sumedang, Sabtu, 25 Desember 2020.

Baca Juga: Haikal Hassan Klaim Negatif Covid: Masih Saja Dipelintir, Saya Baru Paham Kejahatan Media!

"Saya mau menegaskan ya, Front Pembela Islam saya usulkan kepada pemerintah untuk segera dibekukan atau dibubarkan," ujar Koordinator Aliansi Pemuda Sumedang Anti Radikalisme, Denden Nur Mushoffa, dalam siaran persnya.

Deden menyatakan, kegiatan 'Dialog Lintas Pemuda Kabupaten Sumedang' memang sengaja digelar dalam rangka mendesak pemerintah agar cepat menindak tegas FPI.

Dia mengatakan, pihaknya telah melakukan riset tentang apa saja yang dilakukan FPI di tengah masyarakat. Menurut Deden, banyak yang menemukan aksi-aksi sepihak itu bisa dijadikan alasan pemerintah untuk mencabut izin hukum FPI. Aksi yang dimaksud yakni persekusi yang berpotensial mengancam keamanan.

"Kelompok ini mengerucut pada satu nama itu (FPI). Jadi saya enggak perlu lagi ragu menyebut itu," tambah Deden.

Baca Juga: Tidak Bisa Menunjukan hasil Rapid Tes Antigen, 500 Kendaraan Gagal Masuk Kawasan Puncak

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x