Hari Ini, 11 Tahun Gus Dur Wafat. Haul Tokoh NU itu Digelar Secara Virtual Disiarkan di Tiga Kota

- 30 Desember 2020, 10:08 WIB
Gus Dur
Gus Dur /nuonline.com

GALAMEDIA - Tanggal 30 Desember 2009, atau 11 tahun lalu, Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur mangkat di usia 69 tahun. Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) itu meninggal dunia karena usia.

Seperti biasa, hari wafatnya Gus Dur setipa tahun selalu diperingati dengan haul di kediamannya di bilangan Ciganjur, Jakarta Selatan. Ribuan orang datang ke tempat itu, berduyun-duyun, baik dari kalangan sesama ulama, politikus, intelektual, cendekiawan, dan banyak tokoh lintas agama.

Namun, berbeda untuk tahun ini keluarga atau panitia telah memutuskan akan menggelar haul Gus Dur secara virtual.

Baca Juga: Gerakan Indonesia Melindungi Balita dan Ibu Hamil Dari Paparan BPA

Dikutip dari NU Online, Rabu 30 Desember 2020, situs resmi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menyebutkan, Haul Gus Dur ke-11 akan digelar secara virtual yang siaran langsung dari tiga kota, Jakarta, Yogyakarta, dan Jombang.

Haul Gus Dur kali ini mengambil tema 'Persatuan dan Solidaritas Satu Negeri Satu Cinta'. Ketua Panitia Haul, Anita Hayatunnufus alias Anita Wahid, menyebut tema itu berangkat dari kondisi Indonesia saat ini yang sedang membutuhkan kerja sama dan gotong royong untuk selamat dari wabah pandemi Covid-19 usai gelaran politik yang telah memecah persatuan masyarakat.

"Begitu pandemi Covid-19 muncul, hal pertama yang dilakukan adalah memastikan keluarga, orang-orang tersayang, dan orang-orang yang sangat terdampak oleh pandemi harus selamat dan aman. Bisa keluar dari kondisi sulit ini," ujar putri ketiga Gus Dur itu, Rabu.

Baca Juga: Meninggalkan Kenikmatan Dunia Itu Lebih Pahit dari Sabar, Tapi Pahalanya Seperti para Syuhada

Gus Dur meninggal pada 30 Desember 2009 sekitar pukul 18.40 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Duka kabut tebal menyelimuti Bangsa Indonesia atas meninggalnya tokoh ulama salah satu ormas terbesar tersebut pada hari itu.

Sebagai seorang politikus, Gus Dur adalah tokoh lintas agama. Ia dikenal getol menyerukan toleransi antar sesama umat beragama.

Gus Dur adalah ketua PBNU tiga periode sejak 1984-1994. Di NU, Gus Dur banyak berhadapan dengan Orde Baru, terutama di tahun-tahun terakhir saat Soeharto coba menjalin kedekatan dengan kelompok Islam dengan mendirikan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).

Baca Juga: Fakta Mengejutkan Video Syur Gisel yang Berujung Penetapan Tersangka

Gus Dur menolak ajakan Soeharto untuk bergabung dengan ICMI. Namun, sebagai gantinya, ia malah mendirikan Forum Demokrasi.

Gus Dur terpilih sebagai Presiden RI keempat menggantikan BJ Habibie, pada 20 Oktober 1999 saat mengantongi suara lebih banyak dari Megawati dalam pemilihan di MPR. Berkoalisi dengan sejumlah partai Islam, Gus Dur mendapat 373 suara, sedangkan Megawati hanya 313 suara.

Selama menjadi Presiden, Gus Dur dikenal tanpa kompromi. Karena hal itulah ia banyak dibenci para politikus meski dari koalisinya sendiri.

Baca Juga: Fakta Mengejutkan Video Syur Gisel yang Berujung Penetapan Tersangka

Gus Dur meminta Wiranto mundur dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan. Ia menilai Wiranto halangan terhadap rencana reformasi militer, selain tudingan dia terlibat pelanggaran HAM di Timor Timur.

Pada April 2000, Gus Dur juga memecat Menteri Negara Perindustrian dan Perdagangan Jusuf Kalla dan Menteri Negara BUMN Laksamana Sukardi. Menurut Gus Dur, keduanya telah melakukan tindak korupsi meski hal itu tak pernah dibuktikan.

Sejumlah manuver itu yang membuat Gus Dur tidak disukai Golkar dan PDIP. Ketegangan politik antar sesama partai dan tokoh koalisi membuat Gus Dur secara resmi dimakzulkan pada 23 Juli 2001. MPR secara resmi memakzulkan Gus Dur dan menggantikannya dengan Megawati Soekarnoputri.

Baca Juga: Berpotensi Sebarkan Covid-19, Yana Imbau Warga tak Tiupkan Terompet Saat Malam Tahun Baru

Di luar aktivitasnya sebagai politikus, Gus Dur adalah tokoh pemersatu. Bahkan jauh setelah ia berhenti sebagai politikus, nama Gus Dur masih kental dengan nilai-nilai humanisme dalam beragama dan bernegara.

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x