Satu Dokter 40 Pasien, Perawat Cantik Ungkap Kengerian di Bangsal ICU Covid-19

- 30 Desember 2020, 14:52 WIB
Ilustrasi perawat.
Ilustrasi perawat. /PIXABAY/mohamed_hassan/PIXABAY

GALAMEDIA - Seorang perawat ICU California, AS berparas rupawan mengalami keruntuhan mental setelah kelelahan dibombardir pasien Covid-19.

Tak tahan dengan penderitaan yang disaksikan nyaris tiap hari tanpa henti, perawat bernama Gayana Chuklansev itu pun meminta warga berhenti meremehkan infeksi corona.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Rabu (30 Desember 2020) melalui akun TikTok miliknya Gayana Chuklansev yang bertugas di unit perawatan intensif bedah Los Angeles berurai airmata meminta kesadaran warga.

Baca Juga: Kasus Penipuan Berujung Pembegalan, Masyarakat Diimbau Waspada

Diposting minggu lalu di sela-sela tugas, klip Gaya telah dilihat lebih dari 1,3 juta kali.

“Aku  tidak tahu bagaimana lagi mengatakannya, tapi kumohon kalian berhenti bersikap ceroboh,” ujar Gaya yang tampak terguncang dalam tangisan. Dari Gaya pula terungkap “horor” paramedis di tengah pandemi yang masih belum mereda di Amerika.

Dia menggambarkan tantangan mengerikan yang rumah sakit dan staf hadapi setiap hari di tengah kedatangan pasien yang seolah tak pernah berhenti dalam kondisi parah.

Baca Juga: Pattopoi : Ada Tersangka Baru dalam Kasus Penganiayaan Sopir Taksi Online oleh Bahar bin Smith

“Kami tidak memiliki ventilator untuk pasien. Kami tidak memiliki obat penenang. Pasien sekarat seperti lalat,” katanya dengan air mata mengalir di pipi.

“Rumah sakit penuh. Kami mencapai kapasitas maksimal. Kami tidak memiliki sumber daya. Kami tidak memiliki staf. Dokter kami bahkan tidak dapat melakukan intubasi karena mereka masing-masing memiliki 40 pasien.”

Gaya yang membandingkan rumah sakit negara bagian California saat ini dengan  zona perang mengatakan, “Kami meminta bantuan dan kami tahu bantuan tidak akan datang.”

Baca Juga: Dinyatakan Ormas Terlarang, FPI Langsung Bereaksi: Selamat Datang Front Pejuang Islam!

“Kami tidak memilih profesi ini untuk menyaksikan pasien meninggal karena  secara fisik kami tidak dapat membantu mereka. Jadi tolong berhentilah ceroboh.”

Dia mengakhiri video yang diposting beberapa hari sebelum Natal itu dengan mendesak warga agar memperhatikan nasihat para pakar  dan menghindari bepergian selama liburan.

Pesan Gaya yang menyayat hati mengejutkan banyak netizen yang kemudian membagi pesan sama.

Baca Juga: Pengambilan Foto dan Rekaman Saat Persidangan Masih Boleh, Ketua MA: Seizin Majelis Hakim

“Sangat memilukan..”, “Terima kasih telah menggunakan platform ini untuk berbagi kenyataan apa yang sedang terjadi. Terima kasih untuk semua yang telah kamu lakukan. Bertahanlah.”

“Doaku untukmu. Ibuku juga bekerja di unit Covid dan apa yang diceritakannya setiap hari sangat memilukan.” Demikian di antara komentar yang bermunculan.

Lebih dari 100.000 warga Amerika dirawat di rumah sakit karena Covid-19 setiap hari dalam  27 hari terakhir dengan 121.235 pasien rawat inap. Cali  menyumbang lebih dari 20.600 pasien rawat inap.

Baca Juga: Polda Jabar Tunggu Kehadiran Enam Saksi Kasus Prostitusi Online Artis TA

California menjadi Covid hotspot teratas dan minggu lalu menjadi yang pertama di AS yang melampaui dua juta kasus.

Gubernur Gavin Newsom diperkirakan akan memperpanjang lockdown di beberapa bagian negara bagian di mana unit perawatan intensif kehabisan tempat tidur  termasuk California Selatan dan San Joaquin Valley.

Baca Juga: Polda Jabar Tunggu Kehadiran Enam Saksi Kasus Prostitusi Online Artis TA

"Sayangnya, kondisi akan menjadi lebih buruk dulu sebelum semua menjadi lebih baik," ujar Newsom pada konferensi pers hari Senin.

Lonjakan kasus saat ini sebagian besar disebabkan oleh perjalanan dan perayaan Thanksgiving lalu. Perjalanan selama Natal pun diantisipasi sebagai pemicu lonjakan lain Covid-19.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x