Ulah Pemotor Ugal-ugalan dan Melontarkan Kata-kata Kotor Resahkan warga

- 3 Januari 2021, 19:16 WIB
Ilustrasi Pengendara motor ugal-ugalan.
Ilustrasi Pengendara motor ugal-ugalan. //Dok PRFM.

GALAMEDIA - Sejumlah warga resah dengan aksi pemotor yang ugal-ugalan saat mengendarai kendaraannya.

Selain tidak menggunakan pelindung kepala beberapa pemotor tersebut kerap melontarkan kata-kata kasar kepada pemotor dan pengendara lain yang kebetulan berpapasan.

Salah seorang pemotor Yuni (23) warga Jalan Galunggung, Kota Tasikmalaya mengatakan, dirinya saat itu tengah mengendarai motor dari arah Gunung Sabeulah menuju Jalan Galunggung.

Baca Juga: 12 Calon Penumpang di Terminal Leuwipanjang Bandung Kedapatan Positif Covid-19

Saat akan menyebrang di perempatan kolektoran, ada beberapa pemotor yang tengah balapan dan ugal-ugalan melintas.

"Saya akan menyebrang dan melaju pelan. Bahkan lampu sen kanan sudah nyala. Datang dari arah Jalan Dr Soekaedjo beberapa pengendara malaju kencang dengan ugal-ugalan. Sambil menyerempet mereka melontarkan kata-kata kasar," katanya, Minggu 3 Januari 2021 siang.

Diungkapkannya, kejadiannya sendiri siang sekitar pukul 13.00 wib. Terlihat yang paling depan dan ugal-ugalan seorang laki-laki gempal berumuran sekitar 30 tahunan. Dan yang dibocengnya terlihat rambutnya dicat warna kuning.

Baca Juga: Dianggap Pertanda Buruk, Ratusan Burung Mati Seketika Kena Serangan Jantung Saking Takut Kembang Api

"Keduanya naik motor jenis metik dengan tidak menggunakan helm," ujarnya.

Dirinya mengaku takut dengan ulah mereka karena bisa membahayakan dirinya saat berkendara.

"Kami berharap kepada aparat yang berwenang untuk bisa menindaknya. Sebab perilaku ugal-ugalan seperti itu sangat membahayakan pengendara motor lainya terutama perempuan seperti saya," ujarnya.

Baca Juga: Dijuluki Meghan Markle Eropa, Perseteruan Calon Ratu Kian Runcing Kerajaan Denmark Terancam Retak

Hal senada diutarakan Deni (33) dirinya saat itu akan ke arah Dr Soekardjo namun tepat di perempatan kolektoren ada pemotor yang melaju sangat kencang. Padahal di perempatan seharunya laju kendaraan dikurangi kecepatannya. Ini malah dipacu kencang dan melaju zig zag.

"Kalau mau balapan tuh di arena bukan di jalan umum. Berbahaya bagi orang lain," katanya bernada kesal.

Padahal Kota Tasikmalaya identik dengan kota santri yang mengedepankan sopan santun dan agamis. Akan tetapi justru sebaliknya, ungkapan kata-kata kasar keluar dengan seenaknya memaki orang lain.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah