Klien yang (Ternyata) Positif Covid Batuk Saat Suntik Bibir, Dokter Bedah Plastik Ini pun Meninggal

- 17 Januari 2021, 10:00 WIB
ILUSTRASI*
ILUSTRASI* /Pixabay/

GALAMEDIA - Seorang ahli bedah plastik di Beverly Hills meninggal akibat komplikasi Covid-19 setelah seorang klien yang kemudian terbukti positif corona batuk saat menjalani prosedur suntik bibir.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Sabtu (16 Januari 2021) Dr. Payman Simoni (50) dinyatakan meninggal pada 8 Januari lalu karena pendarahan otak setelah koma secara medis akibat gagal paru-paru.

Baca Juga: Bikin Terkejut! Mahfud MD Sampaikan Kabar Duka

Katy Amiri-Younesi, teman lama keluarga Simoni, mengatakan kematian koleganya itu sangat mengejutkan terutama bagi kedua anaknya.

“Yang mengejutkan dia sangat sehat, '' kata Amiri-Younesi kepada KCAL.

“Simoni seorang dokter, saya bahkan meneleponnya ketika terinfeksi Covid. Dia yang menginstruksikan apa yang harus saya lakukan.”

Baca Juga: SEREM! Penjarah Bantuan Logistik Korban Gempa Bawa Parang, Relawan Nyaris Ditebas

Apa yang dialami Simoni berawal dari prosedur elektif pada seorang kliennya pada bulan Desember lalu.

Suhu tubuh klien dilaporkan TMZ sudah diperiksa dan yang bersangkutan mengisi kuesioner terkait virus corona.

Namun klien yang tiba tanpa masker itu tidak dites Covid. Sebaliknya beberapa hari kemudian ia menghubungi Simonni untuk memberitahu bahwa dirinya positif corona.

Baca Juga: Ekonom INDEF Sebut Pemerintah Sembunyikan Utang, Sri Mulyani Buka Angkanya Tembus Rp6.000 Triliun

Teman Simoni lainnya mengatakan dia 'baik-baik saja' selama sekitar satu minggu dan baru menjalani karantina saat mulai mengalami gejala.

Simoni dibawa ke Cesars-Sinai Medical Center setelah sesak napas dan kondisinya dengan cepat memburuk.

Mei lalu, anggota Dewan Kota Beverly Hills membatalkan moratorium operasi elektif di tengah pandemi agar sesuai dengan peraturan negara bagian yang baru saja dilonggarkan oleh gubernur California Gavin Newsom.

Baca Juga: Washington Bagai Baghdad, Empat Hari Jelang Pelantikan Biden Gedung Putih Bak Zona Perang Irak

Los Angeles Times melaporkan, dewan kota menilai warga harus dapat menerima perawatan untuk kondisi medis seperti katup jantung dan gigi meskipun itu artinya membuka pintu untuk pratik operasi kosmetik.

Anggota Dewan Dr. Julian Gold, ahli anestesi mengatakan operasi menjadi bagian terkecil dari diskusi.

Beberapa dokter sendiri memilih menunda melakukan operasi kosmetik dan masih belum jelas mengapa Simoni melanjutkan praktiknya di tengah pandemi.

Baca Juga: Ribuan Es Krim Positif Covid, Aparat Sibuk Lacak Pembeli

Pada November, Simoni memfilmkan episode Gown and Out in Beverly Hills bersama Patrik Simpson di mana dia melakukan prosedur yang sama.

Simpson mengatakan Simoni mengenakan masker selama operasi tetapi keduanya berfoto tanpa masker saat bertemu pasca operasi.

Jumlah kematian akibat Covid-19 di California mencapai 30.000 jiwa pada awal pekan ini.

Rumah sakit di Los Angeles dilaporkan sangat penuh sehingga pasien dengan brankar terpaksa dirawat di toko suvenir dan tempat parkir.

Pejabat mulai mendesak warga orang bermasker bahkan saat di rumah bagi yang memiliki jadwal rutin keluar rumah  dan tinggal bersama lansia atau yang berisiko tinggi.

Baca Juga: Longsor Sumedang: 29 Rumah Rusak, 1.020 Warga Terpaksa Mengungsi

Akhir minggu lalu Los Angeles berencana menjadikan Stadion Dodger sebagai pusat vaksinasi untuk menangani 12.000 inokulasi per hari.

Los Angeles County menjadi pusat penyebaran Covid dengan 40 persen kematian.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x