Menlu Baru AS Langsung Warning Iran Soal Kesepakatan Nuklir

- 28 Januari 2021, 07:54 WIB
Ilustrasi reaktor nuklir.
Ilustrasi reaktor nuklir. / Pexels/Marcus Dispelrath

GALAMEDIA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken memberikan peringatan kepada Teheran harus kembali mematuhi kesepakatan nuklir Iran.

Langkah itu harus dilakukan sebelum Washington, yang meninggalkan pakta itu di bawah mantan Presiden Donald Trump, akan mematuhinya.

Ketika sebagai kepala diplomat AS membuat komentar publik pertamanya soal Iran, Blinken menegaskan kembali kebijakan Presiden Joe Biden.

Baca Juga: Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Mantan KSAD Wismoyo Arismunandar Tutup Usia

"Bahwa jika Iran kembali memenuhi kewajibannya di bawah JCPOA, Amerika Serikat akan melakukan hal yang sama," kata dia, Rabu 27 Januari 2021 waktu setempat.

Kesepakatan nuklir, yang secara resmi disebut Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), disepakati oleh Iran dan enam negara besar pada 2015.

Perjanjian itu mengikat Iran untuk membatasi program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi dari Amerika Serikat dan negara lainnya.

Trump hengkang dari kesepakatan itu pada 2018 dan menerapkan kembali sanksi AS, yang menyebabkan Iran mulai melanggar ketentuan dalam perjanjian tersebut.

Baca Juga: Terbaru, Harga Emas Hari Ini, Kamis, 28 Januari 2021 Turun, Antam 2 Gram Rp1.932.000, Saatnya Investasi

Jika Iran kembali ke kesepakatan itu, Washington akan berusaha membangun apa yang disebut Blinken sebagai "perjanjian yang lebih lama dan lebih kuat" yang akan menangani masalah "yang sangat problematis" lainnya.

Blinken tidak menyebut masalah yang mana tetapi Biden mengatakan masalah-masalah yang dimaksud antara lain menyangkut pengembangan rudal balistik Iran serta dukungan Teheran untuk pasukan proksi di negara-negara seperti Irak, Suriah, Lebanon dan Yaman.

Baca Juga: Hancurkan SPAL di Stadion Allianz 0-4, Juventus Bakal Bertemu Inter Milan di Semifinal Piala Italia

"Iran tak patuh pada sejumlah bidang dan ini akan membutuhkan waktu, seandainya Iran membuat keputusan untuk melakukannya, untuk kembali patuh, saatnya bagi kami kemudian untuk menilai apakah Iran memenuhi kewajibannya," kata Blinken kepada wartawan, dikutip dari Antara.

"Kami belum ke sana, setidaknya," tambahnya.

Dia menolak mengungkapkan pejabat AS mana yang akan memimpin pembicaraan dengan Iran. "Kami akan mengusung perspektif berbeda tentang masalah ini," tandasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah