Mantan Presiden Peru, Martin Vizcarra Terlibat Skandal Vaksinasi

- 17 Februari 2021, 20:23 WIB
 Mantan Presiden Peru, Martin Vizcarra.
Mantan Presiden Peru, Martin Vizcarra. /Instagram @martinvizcarraperu/

GALAMEDIA - Presiden Peru, Francisco Sagasti, mengkonfirmasi terdapat 487 orang termasuk pejabat publik, terlibat skandal vaksinasi di Negara peru.

Menurut Sagasti, orang-orang tersebut melakukan vaksinasi pada tahun 2020 sebelum negara meresmikan vaksinasi terhadap petugas kesehatan.

"Kami mengulangi kekesalan dan kekecewaan kami, setelah diberi tahu bahwa 487 orang, termasuk banyak pejabat publik, memanfaatkan posisinya untuk diimunisasi dengan vaksin Sinopharm, yang datang sebagai pelengkap dari yang digunakan dalam uji klinis di negara kami," kata Sagasti selama pidato di televisi hari Senin, 16 Februari 2021 seperti dilansirkan outlet media pemerintah Peru Andina.

Baca Juga: Sempat Kontak Senjata dengan India, Pasukan China 'Kabur' dari Perbatasan Himalaya

Skandal tersebut beredar setelah mantan presiden Martin Vizcarra mengakui, dirinya diam-diam telah divaksin sebelum diresmikan oleh negara.

Perlu diketahui, Peru adalah negara Amerika Latin pertama yang mengelola vaksin dari Cina Sinopharm, dan mulai memberikan batch pertama pada 9 Februari 2021 sebanyak 300.000 vaksin.

Vizcarra divaksin bersama istrinya dengan dosis dari produsen negara Cina Sinopharm, pada Oktober sebelum dia dilengserkan dari jabatannya karena terlibat kasus korupsi.

Baca Juga: Ditangkap Karena Penyalahgunaan Sabu-sabu, Kompol Yuni Diketahui Pernah Jabat Kasat Narkoba

Menurut Vizcarra, dia dan istrinya adalah bagian dari uji coba klinis untuk vaksin, dan membantah telah melewatkan antrian untuk vaksinasi di negaranya.

Meskipun demikian, Universitas yang mengawasi uji coba vaksin di Peru, mambantah pernyataan Vizcarra yang menyebutkan diri dan keluarganya adalah relawan untuk melakukan vaksinasi.

Selain itu, Wakil Menteri Kesehatan Luiz Suárez Ognio, Menteri Luar Negeri elizabeth Astete dan Menteri Kesehatan Pilar Mazzeti, termasuk pejabat publik yang menyalahgunakan jabatan tersebut untuk mendapatkan vaksin lebih awal.

Baca Juga: Jelang FC Porto vs Juventus Jadi Ajang Reuni, Pepe: Saya Tidak Pernah Bermain Melawan Ronaldo

Dikabarkan juga, mereka telah mengundurkan diri dari jabatan yang diberikan negara sebelumnya, kejadian terebut terjadi setelah mereka mendapat tuduhan terlibat dalam skandal vaksin tersebut.

Permintaan maaf dari Astete telah diumumkan dan dia mengaku telah mendapatkan vaksin tahap pertama serta tahap kedua lebih awal.

Sisanya Luis Suárez Ognio, Pilar Mazzeti, serta yang lainnya, saat ini masih dilakukan penyelidikan oleh jasa penuntut umum.

Baca Juga: Rilis Versi Stripped, Ini Lirik Lagu RAN 'Orang Yang Paling Kubenci'

Demikian kabar mengenai skandal vaksinasi yang dilakukan oleh 487 orang termasuk pejabat publik didalamnya. Kabar tersebut sesuai dengan yang dilansir Galamedia dari Forbes pada Rabu, 17 Februari 2021.***

 

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x