Sebagaimana dikatakan Kepala Desa Pangarengan, Kecamatan Legon Kulon Atifah, jika di wilayahnya lahan sawah yang terrendam mencapai luas 193 hektare.
"Kami sudah laporkan kepada Camat dan dinas terkait adanya bencana ini dan untuk dipertimbangkan bantuan bila air tidak surut hingga beberapa hari ke depan," katanya.
Demikian juga Asdim yang baru melakukan penanam dengan usia padi di tas 2 bulan berharap ada kompensasi dari dinas atau pemerintah, minimal untuk benih dan pupuk.
"Untuk pupuk sendiri kita sempat kesulitan mendapatkan, dan sekarang malah musnah diterjang banjir," ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kab Subang, H. Hendrawan yang dihubungi di ruang kerjanya membenarkan banjir beberapa hari yang lalu dirasakan terbesar dan banyak merendam areal pesawahan, terutama di daerah penghasil padi.
Baca Juga: Selain Borobudur, Ini Beberapa Tempat yang Orang Sering Salah Sebut Lokasinya
"Betul kalau areal yang sempat terendam mencapai lebih dari 11 ribu hektare. Bahkan dari beberapa petugas dilaporkan tanaman padi yang puso mencapai luas 2.577 hektare, dengan kerugian materi mencapai Rp 4,8 miliar," ungkapnya.
Pihaknya juga terus melakukan pemantauan karena kondisi air masih banyak yang merendam areal pertanian, terutama di wilayah Pamanukan, Sukasari, dan Tambakdahan.
Apalagi di antara areal yang terendam kebanyakan sudah ditanami dan bahkan di wilayah kecamatan Subang, Pagaden dan sekitarnya ada yang siap panen.