GRID memperingatkan persoalan kerusakan lingkungan yang meningkat.
Seruan guna mengatasi kekurangan pasir dengan menetapkan standar global dan alternatif yang layak seiring perlindungan atas habitat yang rentan kini semakin kencang.
Para peneliti juga mulai mencari alternatif pengganti pasir, termasuk abu vulkanik, limbah pertanian, dan abu produk sampingan dari pembakaran batu bara.
Ada juga yang tengah mengembangkan pasir silika yang terbuat dari butiran kecil kuarsa.
Baca Juga: Nasib Sial, Seorang Dokter India Tertipu Lampu Jin Palsu hingga Rugi Rp 140 Miliar
Tahun 2015 pengembang real estat sempat merasakan dampak dari pasokan pasir yang langka.
Karena pasir adalah komponen utama kaca, kekurangan kaca secara global membuat pengembang menunggu berbulan-bulan sebelum dapat memasang jendela di gedung pencakar langit.
Saat ini kekurangan kaca menjadi perhatian khusus selama pandemi, mengingat miliaran botol dan alat suntik yang dibutuhkan untuk menyebar vaksin ke seluruh dunia.
Baca Juga: Mahfud MD Malah Bela Diri Samakan Kasus PD dan PKB, Syahrial Nasution: Itu Kan Bohong
Stevanato Group, produsen botol Italia, mengatakan kepada Pharma Manufacturing bahwa permintaan global untuk botol akan meningkat hingga dua miliar dalam dua tahun ke depan.
Bahkan jika vaksin dimasukkan ke dalam botol 10 dosis, pakar vaksin James Robinson mengatakan kepada FiveThreeSix, masih dibutuhkan ratusan juta botol untuk pandemi saat ini.
Hanya tiga perusahaan Corning, Schott dan Nipro Pharma Corporation yang memproduksi sebagian besar tabung kaca farmasi yang dibutuhkan untuk botol dan jarum suntik.
Baca Juga: Sindir Mahfud MD Soal Demokrat, Benny: Ada Kekuatan Eksternal yang Langgar AD/ART PD
Janssen, divisi Johnson & Johnson misalnya telah memesan 250 juta botol vaksin.
Para pemimpin dari ketiga perusahaan kaca farmasi mengatakan, di tengah krisis kesehatan global, mereka bekerja sama untuk memenuhi permintaan.
"Industri saat ini mengesampingkan semangat kompetitif demi kepentingan bersama," kata manajer umum Corning, Brendan Mosher kepada Pharma Manufacturing.***