Dirinya saja menurutnya yang sudah sampai 12 tahun di Partai Demokrat belum mengenal seluruh struktur pengurus Partai Demokrat se-Indonesia, apalagi Moeldoko.
“Bahkan malahan saya ini sudah memimpin hampir ratusan sidang muscab, jadi bagaimana seperti pak mul ini?,” katanya.
Baca Juga: Anies Baswedan Larang Warga DKI Jakarta Pelesiran di Hari Libur Isra' Mi'raj dan Nyepi
“Jangankan mengenal struktur partai, menyanyikan lagu mars Partai Demokrat ‘megah berkibar menjulang ke angkasa panji partai demokrat’ jangan-jangan menyanyikan itu saja, jangankan liriknya, nadanya saja belum tepat, coba darimana logikanya jadi ketua umum partai demokrat,” lanjutnya.
Selain itu, menurut Wasekjen Demokrat itu, belum lagi soal seperti Kartu Tanda Anggota (KTA) dan masa lamanya Moeldoko di partai.
Juga tentunya terkait dengan syarat penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB), bahkan menurutnya syarat individu untuk jadi Ketum Demokrat saja tidak terpenuhi.
“Ini belum lagi soal KTA, belum lagi soal masa lamanya di Partai, ini kan ketua umum, ada aturannya,” ucapnya.
“Jadi sudah teman-teman tengah lah, selain soal-soal syarat KLB yang tidak terpenuhi, syarat individualnya saja tidak terpenuhi,” tambahnya.
Sebuah Video Refleksi Pagi dgn judul cerita “apa logikanya coba, pak Mul jadi Ketua @PDemokrat?”
Semoga teman-teman semua berkenan mendengarnya. pic.twitter.com/6coz9ojtks— JANSEN SITINDAON (@jansen_jsp) March 8, 2021
***