GALAMEDIA – Indonesia telah kembali menerima vaksin yang sudah masuk dalam enam tahap. Namun kali ini bukan Sinovac, melainkan vaksin AstraZeneca pada Senin, 8 Maret 2021.
Vaksin tersebut tiba di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang dan tak lama dari itu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan perwakilan WHO memberikan keterangan.
Perwakilan World Health Organization N Paranietharan mengapresiasi atas kepemimpinan Indonesia dalam kesetaraan akses vaksin Covid-19 bagi semua negara.
Dalam siaran Youtube Sekretariat Presiden N Paranietharan menyampaikan bahwa Indonesia telah menjalankan perannya sebagai pemimpin yang patut dicontoh.
Baca Juga: Polemik Kasus Habib Rizieq Shihab, Ferdinand: Saya Yakin Praperadilan Ini akan Ditolak
“Kami perlu menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan global Indonesia dan ibu Retno Masudi sendiri sebagai salah satu co-chair dari kelompok AMC yang mencanangkan alokasi dan distribusi vaksin ke berbagai negara,” ucap Paranietharan.
GAVI yang mengisiniasi COVAX, WHO, dan Koalisi Inovasi Kesiapan Epidemi (CEPI) bertekad untuk mendistribusikan 2 miliar dosis vaksin Covid-19.
Upaya tersebut untuk menghilangkan nasionalisme vaksin yang dilakukan beberapa negara maju yang mampu memproduksi dan membeli vaksin.
Baca Juga: Swiss Tak Lagi Ramah Terhadap Muslimah, Amnesti Internasional Kecam Larangan Menggunakan Cadar
Target 2 miliar vaksin terhadap negara-negara miskin akan diselesaikan sebelum akhir tahun 2021.