Pemerintah Harus Uji Kualitas Vaksin Hadapi Mutasi Covid-19 B117

- 16 Maret 2021, 13:51 WIB
Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan./dok.pribadi
Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan./dok.pribadi /

Baca Juga: Daya Beli Masyarakat Menengah Bawah Dianggap Lesu, Rizal Ramli: Contoh Kebijakan Biden dan Yellen

Kemudian vaksin Novavax dengan rincian 50 juta dosis vaksin dan 80 juta dosis untuk opsional. Lalu vaksin Covax/Gavi dengan 54 juta dosis vaksin dan 54 juta dosis untuk opsional.

Kemudian vaksin AstraZeneca dengan 50 juta dosis vaksin dalam finalisasi dan 50 juta dosis vaksin untuk opsional.
Terbaru, ada vaksin Pfizer/BioNtech dengan 50 juta dosis vaksin dalam finalisasi dan 50 juta dosis untuk opsional.

"Efektifitasnya harus diuji betul, karena ini menyangkut kepercayaan masyarakat. Kalau kepercayaan masyarakat runtuh, maka program vaksinasi Nasional bisa gagal total," lanjut Farhan.

Mantan presenter ini menambahkan, kinerja vaksinasi di 2021 perlu dipertegas agar disalurkan secara adil merata dan transparan dalam ketersediaan vaksin bagi wilayah-wilayah terutama pedesaan.

Baca Juga: Sinopsis dan Live Streaming Buku Harian Seorang Istri 16 Maret 2021, Nana Meninggalkan Dewa

"Evaluasinya, masih belum cukup distribusi yang merata. Kita perlu kejar dengan meningkatkan kecepatan pemerataan vaksinasi," paparnya.

Farhan menegaskan, program vaksinasi patut diawasi dan didorong dalam realisasinya karena didukung moral dan anggaran sangat besar, yakni mencapai Rp 74 triliun.

Di sisi lain, usaha diplomasi untuk mendatangkan vaksin dari berbagai negara juga perlu kerja keras. Hal ini menunjukan bahwa Inodnesia sebagai bangsa punya prioritas utama program vaksinasi Nasional ini.

"Maka ekspektasi kita sangat tinggi. Namun eksplorasi atau harapan ini, belum bertemu dengan kenyataan. Kenyataannya masih banyak kekhawatiran masyarakat soal kepastian vaksinasi, dan ini menimbulkan keresahan," tuturnya.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah