GALAMEDIA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak setuju jika UUD 1945 kembali diamandemen.
Berdasarkan keterangan dari Mahfud MD, Jokowi menyatakan, jika ada yang mendorongnya menjadi presiden lagi maka ada tiga kemungkinan yakni ingin menjerumuskan, ingin menampar muka, dan ingin mencari muka.
Menanggapi keterangan tersebut, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Asshiddiqie mengaku geram dengan apa yang diusulkan Pengamat Politik Indo Barometer Muhammad Qodari terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Baca Juga: Susi Pudjiastuti Memohon Presiden Jokowi, Dukung Dirut Perum Bulog Budi Waseso
Menurutnya, Muhammad Qodari ingin mencari muka, menampar muka, dan menjerumuskan Jokowi melalui isu presiden tiga periode.
Apa pengamat politik seperti ini yg disebut oleh pak Jokowi sbg (1) mencari muka, (2) menampak muka, atau (3) mau menjerumuskan pak Jokowi??? https://t.co/IvDW1RzDXj— Jimly Asshiddiqie (@JimlyAs) March 16, 2021
Baca Juga: Sasar 5000 ASN, Gedung Sate jadi Sentra Pelayanan Vaksinasi bagi Pegawai Perangkat Daerah
"Apa pengamat politik seperti ini yang disebut oleh pak Jokowi sebagai (1) mencari muka, (2) menampak muka, atau (3) mau menjerumuskan pak Jokowi???," tulis Jimly Asshiddiqie yang dikutip Galamedia dari akun Twitter pribadinya, @JimlyAs, 16 Maret 2021.
Sebelumnya, Muhammad Qodari mengusulkan pasangan Jokowi-Prabowo untuk maju ke Pilpres 2024. Menurutnya, hal tersebut dapat menghindari terjadinya polarisasi yang terjadi di tengah masyarakat.