Tawarkan Solusi Kisruh Partai Demokrat, Jusuf Kalla Sarankan AHY Buat Partai Baru?

- 16 Maret 2021, 23:32 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat bersilaturahmi pada Minggu, 14 Maret 2021.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat bersilaturahmi pada Minggu, 14 Maret 2021. /Foto: Dok. Partai Demokrat /

GALAMEDIA - Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla mengungkapkan perpecahan partai politik terjadi tidak saat ini saja, melainkan beberapa tahun ke belakang sejak era reformasi 1998 juga pernah terjadi.

"Memang kalau suatu partai itu mengalami masalah, konflik internal, maka ada beberapa (solusi) pilihan berdasarkan pengalaman," ujarnya saat menjadi salah seorang nara sumber Catatan Demokrasi, TV One, Selasa malam, 16 Maret 2021.

Dikatakan, penyelesaian konflik internal partai berdasarkan pengalaman yang ada, seperti PDI yang pecah hingga melahirkan PDI Perjuangan saat jaman Megawati Soekarnoputri dan Golkar pada saat itu melahirkan PKPI kemudian PKS yang pecah lalu melahirkan Partai Gelora, PAN yang pendirinya Amien Rais mendirikan Partai Umat, PKB dan PPP yang juga pernah pecah.

"Demokrat kita tidak tau, apa yang entah nanti mau dibikin, itu terserahlah. Tapi solusinya (bikin) partai baru atau ke Pengadilan," ujarnya.

Baca Juga: Gertak Kubu KLB Deli Serdang, DPD Partai Demokrat Sumatera Utara Ancam Denda Rp2 Miliar

Ia pun tak bisa menutup kemungkinan pemerintah melakukan tindakan atau penegakan hukum sesuai dengan mekanisme dan aturan yang berlaku terhadap partai politik.

"Pemerintah harus netral, dan menjalankan betul-batul aturan undang-undang yang ada. Dan tentu juga sesuai dengan AD ART partai itu sendiri," ujar JK.

"Nah terakhir bisa kompromi, berdamai, seperti yang terjadi pada Golkar dulu Agung, Ical dan sekarang ini di PPP Djan Faridz dan Suharso Manoarfa," tandasnya.

Baca Juga: Peringatkan AS, Adik Kim Jong-un: Jika Ingin Tidur Damai Selama 4 Tahun Mendatang, Jangan Tebarkan Bau Mesiu

Sebelumnya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terus menjalin hubungan silaturahmi dengan Jusuf Kalla (JK), Minggu, 14 Maret 2021.

Pertemuan itu diawalki dengan ucapan terima kasih AHY atas kesediaan Jusuf Kalla untuk menerima pimpinan Partai Demokrat.

“Kedatangan kami pagi ini utamanya adalah untuk bersilaturahmi. Bagaimana pun Partai Demokrat memiliki hubungan sejarah politik yang sangat baik dengan Pak JK. Pak JK pernah menjadi Wakil Presiden mendampingi Bapak SBY,” kata AHY dalam keterangannya, Minggu, 14 Maret 2021.

“Partai Demokrat juga menjadi mitra strategis bagi Partai Golkar saat dipimpin oleh Pak JK sebagai Ketua Umum. Meskipun mengalami pasang surut, kebersamaan kita dicatat sejarah demokrasi modern di Indonesia,” sambungnya.

Baca Juga: Nasib Partai Demokrat di Tangan PDIP, 'Bisa Saja Kelompok AHY Ambrol', Jhoni Allen: Katakanlah 100 Persen

Ia pun mengaku, kedatangannya ke kediaman JK untuk membicarakan masalah sosial dan politik yang terjadi di Indonesia.

“Kedatangan kami ke sini juga untuk memohon saran dan masukan terkait perkembangan dinamika ekonomi dan sosial-politik nasional saat ini,” ujar AHY.

Sementara itu, JK berpesan bahwa regenerasi di partai politik merupakan hal terpenting. Dia mengamini, Demokrat di bawah kepemimpinan AHY memberikan contoh yang baik dalam membangun regenerasi partai.

“Partai Demokrat sudah baik dalam memberi contoh tentang regenerasi di partai politik,” ucap JK.

Terkait permasalahan yang terjadi di tubuh Partai Demokrat akhir-akhir ini, JK berpesan agar AHY dan pimpinan Partai Demokrat bersabar soal Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang yang menetapkan Moeldoko sebagai ketua umum.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x