GALAMEDIA - Polemik yang terjadi pada kasus Habib Rizieq Shihab memang selalu mendapat sorotan dari berbagai pihak. Tak ayal berbagai argumen pro dan kontra pun muncul di kalangan para tokoh nasional.
Salah satu yang pro terhadap Habib Rizieq Shihab adalah Haikal Hassan. Ia dengan berani menyebut pemerintah telah mengundang azab.
Pernyataan tersebut disampaikan Haikal Hassan dalam akun Twitter pribadinya, Sabtu 20 Maret 2021.
"Kalian telah mengundang azab," tulis Haikal Hassan, dikutip Galamedia, Sabtu 20 Maret 2021.
Bukan tanpa alasan Haikal Hassan berani membuat pernyataan itu. Karena menurutnya Habib Rizieq Shihab adalah pimpinan yang dicintai banyak orang.
Ia juga menyebut jika mantan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) itu bukan penjahat, koruptor atau bandar narkoba.
Dalam pernyataannya, Haikal Hassan juga mengatakan jika Habib Rizieq sangat setia kepada negara, pemerintah, Pancasila, dan Undang Undang Dasar.
Baca Juga: Misteri Kematian Dina Warga Cinunuk Akhirnya Terungkap
BELIAU bukan penjahat/ koruptor/ bandar.
BELIAU setia kpd negara, pemerintah, Pancasila, UUD.
BELIAU hanya dicintai oleh banyak org.
Setelah sebelumnya diintai, dibuntuti, dicelakai, lalu ditangkap, diisolasi/ dipenjara kini dihinakan sedmkn rupa..
Kalian telah mengundang azab!— Haikal Hassan Baras (@haikal_hassan) March 20, 2021
Baca Juga: Tsunami Akibat Gempa di Jepang Menghantam Prefektur Miyagi
"BELIAU bukan penjahat/ koruptor/ bandar. BELIAU setia kpd negara, pemerintah, Pancasila, UUD. BELIAU hanya dicintai oleh banyak org," ujarnya.
Selain itu, Haikal Hassan sangat mengutuk keras apa yang sedang dialami oleh Habib Rizieq. Menurutnya cobaan-cobaan terus menerpa Imam Besar FPI itu.
Dari mulai diintai, dibuntuti, lalu ditangkap hingga dipenjara kan dan kini dihina kan sedemikian rupa.
Baca Juga: Gelombang Tsunami Hantam Jepang Menyusul Gempa Magnitudo 7,2, Tokyo Terguncang
"Setelah sebelumnya diintai, dibuntuti, dicelakai, lalu ditangkap, diisolasi/ dipenjara kini dihina kan sedemikian rupa," katanya.
Seperti diketahui, Habib Rizieq Shihab tersandung kasus kerumunan yang menyebabkan dirinya harus berurusan dengan pihak kepolisian.***