Rasio Utang Indonesia Stabil Rendah, Sri Mulyani: Masih Dikelola Secara Bijaksana

- 24 Maret 2021, 17:08 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati.
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati. /Dok. kemenkeu.go.id/Agus

Perlambatan pertumbuhan ini disebabkan oleh pembayaran pinjaman bilateral dan multilateral yang jatuh tempo.

Sementara itu, posisi surat utang pemerintah masih meningkat seiring penerbitan surat utang negara (SUN) dalam denominasi dolar AS dan Euro, di awal tahun.

Situasi ini terjadi di tengah momentum likuiditas di pasar global yang cukup tinggi dan sentimen positif implementasi vaksinasi Covid-19 secara global.

Baca Juga: Baru Sehari, Sudah Ribuan Pelanggar Terciduk Sistem Tilang Elektronik di Kota Bandung

Perkembangan ULN juga didorong aliran masuk modal asing di pasar surat berharga negara (SBN) domestik yang meningkat, didukung oleh kepercayaan investor asing yang terjaga terhadap prospek perekonomian domestik.

ULN pemerintah dikelola secara terukur dan berhati-hati untuk mendukung belanja prioritas pemerintah, antara lain, yaitu sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (17,6% dari total ULN pemerintah).

Sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (17,1%), sektor jasa pendidikan (16,2%), sektor konstruksi (15,2%), dan sektor jasa keuangan dan asuransi (13,0%).

Baca Juga: Dunia Hiburan Berduka, Aktor Asal Amerika George Segal Meninggal Dunia di Usia 87 Tahun

ULN swasta pun tumbuh melambat dibandingkan bulan sebelumnya. Pertumbuhan ULN swasta pada akhir Januari 2021 tercatat 2,3% (yoy), juga lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 3,8% (yoy).

Perkembangan ini didorong oleh perlambatan pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (PBLK) serta kontraksi pertumbuhan ULN lembaga keuangan (LK) yang lebih dalam.

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x