Dulu 'Tukang Begal', Kini Moeldoko Disebut 'Jenderal Santri', Yan Harahap: Disitu Saya Merasa Ngeri

- 27 Maret 2021, 17:30 WIB
Sosok Moeldoko.
Sosok Moeldoko. /Instagram.com/@dr_moeldoko

GALAMEDIA – Pujian yang dilontarkan para kader Partai Demokrat kubu Moeldoko kepada Ketua Umumnya sekaligus Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko dinilai biasa.

Hal itu disampaikan Deputi Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ricky Kurniawan.

Menurutnya, pernyataan tersebut mereka lontarkan semata-mata hanya ingin memanfaatkan kedudukan dan jabatan yang dimiliki Moeldoko atau istilah kasarnya sebagai seorang penjilat.

Baca Juga: Viral di Medsos, Pria Ketahuan Taruh Kamera di Toilet Wanita. Korban: Perempuan Bukan Buat Dilecehin!

Selain itu, Ricky menilai pernyataan tersebut sebagai tindakan yang tidak bermoral dan terkesan jauh dari etika kepatutan.

“Mereka puja puji dan menjilat di dalam Gua kesesatan. Muka tembok dan amoral serta jauh dari etika kepatutan,” tulis Ricky Kurniawan yang dikutip Galamedia dari akun Twitter pribadinya, @RicKY_KCh, 27 Maret 2021.

Baca Juga: Innalillahi, Bupati Sumedang Terkonfirmasi Positif Covid-19 Meski Sudah Jalani Vaksinasi Dosis ke-2

Menanggapi hal tersebut, Deputi Strategi dan Kebijakan Balitbang DPP Partai Demokrat kubu AHY, Yan Harahap mengaku geram dengan pernyataan pujian tersebut.

Menurutnya, Moeldoko merupakan sosok yang menjadi aktor utama dalam gerakan kudeta AHY dari jabatannya sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat atau istilah kasarnya sebagai ‘tukang begal partai orang’.

Baca Juga: Jadwal, Tempat, dan Link Live Streaming MotoGP 2021, Perhatikan dan Jangan Sampai Terlewatkan!

“Jenderal Santri, tapi tukang ‘begal partai orang’? Disitu kadang saya merasa ngeri!,” tulis Yan Harahap yang dikutip Galamedia dari akun Twitter pribadinya, @YanHarahap, 27 Maret 2021.

Sebelumnya, Moeldoko telah dipilih sebagai Ketum Partai Demokrat melalui KLB di Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, 5 Maret 2021.

Beberapa pemrakarsa KLB Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, memberikan julukan kepada Ketua Umum partainya, Moeldoko, sebagai 'Jenderal Santri'.

Salah satu pemrakarsa KLB, Darmizal, menjelaskan bahwa Moeldoko pantas mendapatkan julukan itu karena pembawaannya yang nasionalis dan religius. Pembawaan yang seperti itu dapat dijadikan sebagai fondasi utama bangsa Indonesia.

Baca Juga: Soal Impor Beras, Rocky Gerung: Skenario Pencitraan Presiden Jokowi Mempermalukan Menteri Perdagangan

Sisi nasionalis seorang Moeldoko dapat ditunjukkan dari beberapa prestasinya sebagai Panglima TNI. Sedangkan sisi religiusnya dapat ditunjukkan saat Moeldoko menjadi imam shalat berjamaah selepas rapat pimpinan Partai Demokrat versi KLB yang dilakukan secara terbatas .

Selain itu, Darmizal juga memberikan kepercayaan yang besar kepada Moeldoko. Menurutnya, Moeldoko dapat memberikan semangat baru untuk Partai Demokrat.

Ia juga mengharapkan, representasi Moeldoko bisa meningkatkan elektoral partainya dalam pemilu yang akan datang. ***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah