GALAMEDIA - Politikus Partai Demokrat yang juga loyalis Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Rachland Nashidik turut merespons pernyataan Moeldoko yang mengungkit soal ada masalah di dalam ideologi Partai Demokrat.
Seakan membalas pernyataan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang kini menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang pada 5 Maret yang lalu, Rachland menyoal dugaan keterlibatan Moeldoko dalam 'Operasi Sajadah' pada 2011 yang lalu.
Rachland mengatakan bahwa Moeldoko yang kala itu menjabat Pangdam Siliwangi bertanggung jawab atas Operasi Sajadah dimana tentara di bawahnya dituding mengintimidasi, memaksa dengan kekerasan pengikut Ahmadiyah di Cikeusik.
Baca Juga: Dari Workshop Penulisan Skenario DKKB: Film Indonesia Miskin Gagasan Kultural
"Moeldoko, dulu Pangdam Siliwangi, diduga bertanggung jawab atas 'Operasi Sajadah' 2011. Tentara dibawahnya dituding mengintimidasi, memaksa dengan kekerasan pengikut Ahmadiyah di Cikeusik berpindah keyakinan," ujarnya dikutip Galamedia dari akun Twitter @RachlandNashidik Senin, 29 Maret 2021.
Lebih lanjut kata Rachland, hal itu menjadi seakan kontra-produktif dengan apa yang diungkit Moeldoko soal ideologi.
"Kini Moeldoko mau kuliahi kita kebhinekaan? Dia bukan Jenderal kanan?," tegasnya.
Baca Juga: Kapolres Tergerak Bantu Korban Pergeseran Tanan Desa Tanjungwangi
Moeldoko, dulu Pangdam Siliwangi, diduga bertanggungjawab atas "Operasi Sajadah", 2011. Tentara dibawahnya dituding mengintimidasi, memaksa dengan kekerasan, pengikut Ahmadiyah di Cikeusik berpindah keyakinan. Kini Moeldoko mau kuliahi kita kebhinekaan? Dia bukan jenderal kanan?— Rachland Nashidik (@RachlanNashidik) March 29, 2021
Lebih lanjut kata Rachland, pada 2011 kemungkinan akibat dari Operasi Sajadah itu menjadikan Moeldoko dicopot dari jabatannya selaku Pangdam Siliwangi.