Coba-coba Ungkit Ideologi Partai Demokrat, Rachland Nashidik Bongkar Dugaan Moeldoko Terlibat Operasi Sajadah

- 29 Maret 2021, 17:35 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. // PMJ NEWS.

Baca Juga: Aktivis Molekul Pancasila: Moeldoko Mengakui 'Bangsa Ini Bakal Hancur' Dipimpin Jokowi

"Agustus 2011, kemungkinan besar akibat Operasi Sajadah itu Moeldoko dicopot dari Pangdam Siliwangi. Tak sampai setahun dia memimpin TNI di Jabar," ujarnya.

"Baru pada 2013, konon atas jasa Jenderal Pramono Edhie Wibowo, Moeldoko diberi maaf SBY dan diangkat jadi Kepala Staf Angkatan Darat," jelas Rachland.

Sebelumnya, setelah sekian lama menghilang usai didapuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang, Moeldoko Akhirnya buka suara ihwal dirinya menerima pinangan penggagas KLB untuk menjadi Ketua Umum.

“Ada sebuah situasi khusus dalam perpolitikan nasional, yaitu telah terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024. Pertarungan ini terstruktur dan gampang dikenali. Ini menjadi ancaman cita-cita menuju Indonesia Emas 2045," tutur Moeldoko melalui rekaman video yang ia bagikan lewat akun Instagram pribadinya @dr_moeldoko, Minggu, 28 Maret 2021.

Baca Juga: Ibadah Ramadhan, Jemaah Masjidil Haram dan Nabawi Harus Sudah Melakukan Vaksinasi Covid-19

"Ada kecenderungan tarikan ideologis juga terlihat di tubuh Demokrat. Jadi, ini bukan sekadar menyelamatkan bangsa dan negara," jelasnya.

Dalam tayangan berdurasi lebih dari dua menit itu, Moeldoko membeberkan mengenai alasannya bergabung sebagai bagian dari Partai Demokrat melalui KLB.

"Saya ini orang yang didaulat untuk memimpin Demokrat, dan kekisruhan sudah terjadi. Arah demokrasi sudah bergeser di dalam tubuh Demokrat,” sebut Moeldoko.

“Untuk itu, semua berujung kepada keputusan saya menerima permintaan untuk memimpin Demokrat,” kata dia menambahkan.***

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah