Network
GALAMEDIA - Mantan Komisioner Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigau turut mengomentari perihal aksi Gubernur Papua, Lukas Enembe yang melakukan pengobatan ke Papua Nugini.
Aksi Gubernur Papua tersebut, lantas mengundang sorotan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian.
Menurut Tito Karnavian, Gubernur Papua Lukas Enembe tidak mengajukan izin pengobatan ke luar negeri.
Menanggapi hal tersebut, Natalius Pigai turut mengomentari hal tersebut.
Baca Juga: Muhammadiyah Imbau Warga untuk Shalat Tarawih Berjamaah di Rumah Masing-masing, Ini Alasannya
Pigai mengungkapkan bahwa dirinya sering melihat pejabat RI yang diam-diam pergi ke Singapura untuk bermain judi hingga membawa wanita simpanan.
Bahkan menurut Natalius Pigai para pejabat tersebut bertemu dengan pengusaha jahat dan membagikan uang hasil korupsi.
Anehnya, Natalius menyebut jika hal itu tidak pernah diributkan.
Sementara Lukas Enembe yang hanya pergi ke Papua Nugini untuk berobat malah diributkan hingga menjadi pemberitaan secara nasional.
"Saya juga sering lihat Pejabat RI ke Singapura diam-diam, Judi, ketemu pengusaha jahat, bagi uang rampok, Simpan uang korupsi, bawa wanita simpanan tapi tidak pernah ada yang ributkan," ujar Natalius Pigai dilansir Galamedia dari akun Twitter @NataliusPigai2 pada Selasa, 6 april 2021.
Baca Juga: Innalillahi Wainaillaihi Rojiun, Ulama Besar Banten Abuya Uci Turtusi Meninggal Dunia
Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai menyebutkan bahwa tindakan tersebut adalah Papua phobia dan Rasisme.
"Lukas Enembe pergi berobat ke PNG sebagai warga Papua diributkan. Ini yg namanya Papua phobia dan Rasisme." ucap Natalius Pigai.
Seperti yang diketahui, Lukas Enembe dideportasi dari Papua Nugini, karena masuk ke negara tersebut menggunakan angkutan ojek melalui jalur tradisional dan dianggap ilegal.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyebutkan bahwa Gubernur Papua yakni Lukas Enembe tidak mengajukan izin terkait perjalanannya ke Papua Nugini.
Baca Juga: Link Live Nonton Ikatan Cinta 6 April 2021: Elsa Masuk Jebakan Aldebaran dan Rendi
"Sampai hari ini Pak Lukas Enembe tidak pernah mengajukan izin ke Kemendagri," ujar Tito Karnavian.
Pihak Kementerian Dalam Negeri tidak pernah menghalangi seorang kepala daerah yang mengajukan izin berobat keluar negeri.
"Kalau memang urgent sekali, komunikasi dengan saya sebagai otoritas yang memberikan izin, setelah itu surat menyusul. Makanya saya mau temui," ujar Tito Karnavian menjelaskan.
Menurut Mendagri yang juga pernah menjabat sebagai Kapolda Papua, mengetahui kondisi kesehatan Lukas Enembe yang belum sembuh total dari penyakitnya.
Lukas Enembe ke Papua Nugini karena ingin berobat terapi sakit sakit yang dideritanya.
Beberapa kali sebelumnya Gubernur Papua pernah melakukan pengobatan ke rumah sakit di Jakarta.***
