Pemilihan Ketum IA ITB Dinilai Tidak Jurdil, IKA POLBAN Keluarkan Maklumat Karena Banyak Alumni Tak Bisa Milih

- 16 April 2021, 15:16 WIB
Kampus ITB.
Kampus ITB. /Instagram @itb1920

GALAMEDIA - Kongres Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) X sejatinya digelar di Balai Pertemuan Ilmiah ITB, di Bandung, pada 16-17 April 2021.

Dalam kesempatan tersebut dilaksanakan Pemilihan Ketua Umum (Pemilu) IA ITB periode 2021-2026 yang diikuti delapan kandidat.

 Namun Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Politeknik Negeri Bandung (IKA POLBAN)/POLTEK ITB Agus Mulyawan, mengeluarkan delapan maklumat atau pernyataan sikap "Mohon Perlindungan Hak Suara Kami dalam Memilih”.

Maklumat itu ditujukan di antaranya untuk Ketua SC Kongres IA ITB 2021, Tito Kurniadi (GL84), Ketua OC Kongres IA ITB 2021 Agustin Peranginangin (Si’94), Ketua Umum Pengurus IA ITB 2016-2020, Ridwan Djamalludin (GL`82), Dewan Pengawas IA ITB, Ketua Pengurus Daerah IA ITB, dan Ketua Pengurus Program Studi IA ITB, serta Ketua Komisariat IA ITB.

Baca Juga: Sisa Kuota Belajar Masih Menggunung? Simak Cara Ubah Kuota Belajar jadi Kuota Utama, Cukup 1 Aplikasi!

 Menurutnya, isi pernyataan sikap tersebut antara lain, para Alumni Politeknik ITB merupakan satu kesatuan yang utuh sebagai anggota Keluarga Besar Ikatan Alumni ITB, adalah Anggota Biasa sesuai yang dinyatakan dalam AD/ART IA ITB.

"Namun dalam ajang demokrasi evoting pemilihan ketua umum periode kali ini, hak menyampaikan suara kami menemui berbagai kendala dari Panitia Pemilu," kata Agus dalam siaran pers kepada para wartawan, Jumat, 16 April 2021.

Disampaikan Agus, kendala tersebut di antaranya saat pendaftaran pemilih dinyatakan dibuka, para Alumni Politeknik ITB, tidak diberikan akses ke menu pilihan jurusan/Prodi.

Sehingga, katanya sebagian dari anggota banyak memilih Program Profesi Insinyur (PPI) yang mana itu bukan Politekni ITB. Pihaknya baru diberikan akses sekitar dua minggu kemudian dengan akses menu Pilihan Jurusan: Program Politeknik ITB.

Baca Juga: Prabowo Subianto Unggah Foto Berseragam Kopassus, Netizen Se-Indonesia: Bapak Presiden Ku, Pemimpin Sejati

"Tapi, tanpa menyertakan menu berbagai pilihan jurusan/Prodi. Padahal di PPI dicantumkan berbagai jurusan/Prodi," ujarnya.

"Kami Alumni ITB yang berasal dari kampus Politeknik ITB, berkuliah enam semester di kampus Ciwaruga, merasa mendapat perlakuan yang berbeda dengan pemilih Alumni ITB yang lain, khususnya yang berasal dari PPI yang kuliah hanya dua semester," sambungnya.

Dikatakan, keberatan atas diskriminatifnya panitia kongres dalam pendaftaran pemilih maupun verifikasi daftar pemilih sementara (DPS) untuk menjadi daftar pemilih tetap (DPT) e-voting pemilu IA ITB telah disampaikan baik secara individu maupun surat dari Ikatan Alumni Polban/Poltek ITB kepada Panitia.

"Kami juga menyerahan data alumni Politeknik ITB yang berasal dari BAAK Politeknik Negeri Bandung, yang menyatakan kebenaran daftar nama-nama Alumni Angkatan 1982 – 1998 beserta NIM, tahun masuk, jurusan serta program studinya kepada pihak panitia kongres/pemilu, sebagai Alumni ITB," tegas Agus.

Baca Juga: Ramai Isu Nadiem Makarim Bakal Kena Reshuffle, Ketua KNPI: Lulusan Luar Negeri, Gak Ngerti Pancasila!

Data-data ini disampaikan melalui organisasi IKA Polban/Poltek ITB dalam bentuk buku Direktori dan berikut soft copynya kurang lebih sekitar 5.700-an. Data alumni ITB ini untuk djadikan sebagai DPS.

"Dalam hal ini benar tidaknya individu tersebut sebagai Alumni ITB sudah terjawab, bukan sebagai DPT. Sebab, dalam hal ini benar tidaknya alumni ITB tersebut yang menggunakan hak pilih harus diverifikasi/selfi/video liveness/NIK," katanya.

 Namun, lanjut Agus sampai berakhirnya masa pendaftaran DPT pada 11 April 2021, data yang disampaikan tersebut tidak pernah ada tindak lanjut sama-sekali. Hal ini menyebabkan ribuan alumni Politeknik tidak bisa mendaftar.

Menurut Agus, pada 12 April 2021 pihaknya mendeteksi adanya penambahan akses pilihan jurusan: Program D3 Politeknik ITB dan berisi data-data DPS Alumni ITB yang berasal dari Data BAAK Politeknik Negeri Bandung.

Baca Juga: Usai Dapat Kecaman dari Susi Pudjiastuti dan Aktivis, Lucinta Luna Sampaikan Klarifikasi dan Permohonan Maaf

Namun pada tanggal tersebut pendaftaran sudah tidak dapat dilakukan karena sudah diluar batas pendaftaran yang ditutup pada tanggal 11 April 2021 pukul 23.59 WIB.

"Akibatnya kami merasa malu dan marah, karena proses pemilihan ketua umum pengurus pusat IA ITB yang kepanitiaannya diisi oleh putra-putri terbaik bangsa, justru malah menyebabkan Alumni Politeknik ITB kehilangan hak suara. Ini diakibatkan pengurusnya tidak professional dan tidak memperhatikan ketentuan pasal-pasal AD/ART IA ITB," ujarnya.

Dikatakan, ada jawaban dari panitia pemilu IA ITB, yang menyatakan masih menunggu surat balasan dari pihak Rektorat ITB ataupun dari kampus Politeknik ITB Ciwaruga. Pihaknya menilai, ini ini kesannya melemparkan tanggung jawab karena verifikasi merupakan tanggung jawab panitia pemilu IA ITB, bukan pihak Kampus ITB.

Baca Juga: Keren, Lionel Messi Bantu Pengadaan 50 Ribu Vaksin Covid-19 dari Tiongkok untuk Para Pemain Amerika Selatan

"Kami beserta BAAK Politeknik Negeri Bandung dan sebagai organisasi Alumni Poltek ITB/Polban sudah turut membantu menyediakan data-data tersebut sehingga memudahkan panitia kongres untuk verifikasi kealumnian menjadi DPS," tambahnya.

Ditambahkan, karena tidak dapat mendaftarnya ribuan Alumni Politeknik ITB sebagai DPT Pemilu IA ITB tersebut, maka pihaknya menilai bahwa jika pemilu tetap dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, bukan hanya akan mencedari perasaan namun juga melukai proses demokrasi pemilu IA ITB.

"Hal ini berakibat lemahnya legitimasi dan keguyuban organisasi IA ITB yang sedang gencar-gencarnya dikampanyekan," ungkapnya.

Untuk itu pihaknya memohon supaya semua pihak menjaga asas pemilu yang langsung umum, bebas, rahasia, serta jujur dan adil dan tentunya menghindari diskriminasi pemilih karena sama-sama anggota Alumni ITB.

 "Dengan demikian kami berharap penjelasan yang jujur dan terbuka oleh pengurus dan atau panitia kongres IA ITB perihal point-point tersebut," tegasnya.***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x