"Ini harus jadi tren jangan terganggu oleh libur panjang karena mudik," harap Kang Emil.
Sementara itu, Menhub Budi Karya menuturkan, Jabar adalah provinsi yang memiliki angka pemudik kedua terbesar setelah Jateng. Untuk itu suksesnya pengendalian mudik di Jabar berdampak hampir 50 persen terhadap nasional.
"Suksesnya pengendalian mudik di Jabar menyumbang mungkin hampir 50 persen terhadap pengendalian transportasi nasional," ujar Menhub telekonferensi.
Tahun ini angka pemudik lebaran diprediksi turun menjadi 7 persen. Namun angka ini masih cukup tinggi yakni 18,9 juta orang. Budi Karya mengatakan, Presiden Jokowi meminta agar angka tersebut bisa lebih diturunkan.
"Saya harap semua unsur di pusat dan daerah berkoordinasi terkait pengendalian pelarangan mudik ini agar angka dapat terus ditekan," pintanya.
Baca Juga: Wagub Resmikan Tugu Desa Perbatasan Jabar - Banten. Uu : Kujang Mewakili Religiusitas Warga Jabar
Dari catatannya, ada 22 persen warga Jakarta yang diprediksi mudik ke Jabar dan 34 persen menuju Jateng. "Maka harus dilakukan upaya, saya titip pengendalian dilakukan dengan tegas namun tetap humble dan tidak ada dispensasi bagi kelompok manapun," ujar Budi.
Sedangkan ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo mengatakan, tren penurunan kasus Covid-19 juga terjadi di sejumlah provinsi lain. Namun tren positif tersebut tidak akan bertahan lama apabila masyarakat lengah.
"Ini tren terbaik selama setahun ini. Tren yang sudah baik ini jangan ternoda oleh aktivitas mudik," ucap Doni.