Network
GALAMEDIA - Keriuhan soal haram memasuki tempat ibadah agama lain masih ramai diperbincangkan oleh warganet di media sosial Twitter.
Terdapat pro dan kontra di kalangan warganet terkait boleh atau tidaknya memasuki tempat ibadah agama lain.
Tak hanya itu, para pendakwah yang berbeda pandangan pun masing-masing saling membuat argumen terkait boleh tidaknya memasuki tempat ibadah agama lain.
Dari keriuhan yang terjadi itu, sampai-sampai Eks Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin harus ikut buka suara untuk meredam pro kontra yang terjadi di kalangan warganet.
Hal itu disampaikan Lukman Hakim Saifuddin melalui akun Twitter pribadinya, Kamis 6 Mei 2021.
Baca Juga: Terus Melejit Berdasarkan Survei, Demokrat Sebut Tak Mustahil Bakal Duetkan AHY dan Anies di 2024
Lukman Hakim Saifuddin tak membenarkan apalagi menyalahkan terkait polemik yang sedang terjadi belakangan ini.
Ia lebih memilih jalan tengah untuk meredam emosi di kalangan warganet yang sudah melampaui batas dengan menghujat orang lain.
Menurut Lukman Hakim Saifuddin, lebih baik biarkan saja orang-orang yang mengharamkan diri memasuki rumah ibadah agama lain.
"Biarkanlah mereka yang haramkan diri memasuki rumah ibadah agama lain," ujarnya, dikutip Galamedia, Kamis 6 Mei 2021.
Tak hanya itu, Lukman Hakim Saifuddin juga menyampaikan ada baiknya orang-orang yang berkeyakinan boleh memasuki rumah ibadah agama lain, juga menurutnya dibiarkan saja.
Menurutnya orang-orang yang berkeyakinan boleh memasuki rumah ibadah agama lain dibiarkan saja selagi tidak mengikuti peribadatan di dalamnya.
Baca Juga: Buntut KKB Ditetapkan Jadi Teroris, Ketua KNPI Minta PON Papua Dibatalkan Demi Keselamatan
"Biarkan pula mereka yang berkeyakinan boleh memasuki
nya sejauh tak ikut peribadatan di dalamnya," katanya.
Lebih lanjut, daripada saling ribut dengan menyalahkan orang lain, Lukman Hakim Saifuddin justru mengajak masyarakat untuk bisa saling menghargai.
Selain mengajak untuk saling menghargai, ia juga meminta masyarakat untuk bisa menghormati keyakinan masing-masing dengan tidak saling menyalahkan.
"Mari kita saling hargai dan hormati pilihan keyakinan masing-masing, dan tak saling menyalahkan," pungkasnya.***
