Konflik Israel-Palestina, Guntur Romli: Perang Kali ini Demi Kepentingan Politik Netanyahu dan Hamas

- 16 Mei 2021, 17:05 WIB
Politisi PSI, Mohamad Guntur Romli. /Instagram.com/@gunromli/
Politisi PSI, Mohamad Guntur Romli. /Instagram.com/@gunromli/ /

GALAMEDIA - Konflik yang terjadi antara Israel-Palestina dalam beberapa hari terakhir ini, menjadi sorotan dunia tak terkecuali Indonesia.

Di Indonesia, para tokoh politik ramai-ramai mengecam kekejaman yang dilakukan tentara Israel terhadap warga Palestina.

Akan tetapi, pandangan berbeda justru disampaikan politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yakni Mohamad Guntur Romli.

Menurut Guntur Romli, perang antara Israel-Palestina tidak akan terjadi jika tidak ada yang memanfaatkan situasi.

Baca Juga: Soroti Palestina - Israel, Teddy Gusnaidi Ungkap Cara Hentikan Konflik: SANGAT MUDAH

Ia menyebut bahwa aksi perlawanan dengan melakukan demo dan melalui pengadilan merupakan tindakan yang sudah benar dalam membela warga Palestina yang terusir dari Syekh Jarrah.

"Sudah benar itu membela warga Palestina yg diusir dr Syekh Jarrah dgn demo2, aksi2 perlawanan & melalui pengadilan," ujarnya, dikutip Galamedia, Minggu 16 Mei 2021.

Namun, dikatakan Guntur Romli, dari aksi perlawanan dengan demo-demo tersebut justru ada kelompok yang memanfaatkan untuk berperang melawan Israel.

Kelompok yang dimaksud Guntur Romli itu tak lain adalah Hamas yang merupakan pejuang Palestina.

Guntur Romli mengatakan bahwa Hamas lah yang memanfaatkan situasi ini dengan melakukan penyerangan terlebih dahulu ke pemukiman-pemukiman Israel.

Baca Juga: Singgung Yerusalem Timur, Rusia Layangkan Ancaman Keras Jika Israel Terus Usik Palestina

"Hamas membajak isu ini dgn menyerang roket2 ke pemukiman Israel terlebih dahulu. Israel lagi dikuasai kubu garis keras, emang pengen perang," ungkapnya.

Selain itu, Guntur Romli mengatakan jika perang antara Israel vs Palestina kali ini hanya demi kepentingan politik elit-elit kelompok garis keras.

Menurutnya baik di Israel maupun Palestina, saat ini sedang ada krisis politik di internal kedua negara tersebut.

Maka dari itu, guna menaikan popularitas keduanya yaitu melakukan teror dengan cara berperang melawan musuh.

"Ada krisis politik di internal politik baik di Israel & Palestina, cari menaikkan popularitas dgn politik teror: perang dgn musuh," katanya.

Baca Juga: Pasca Tenggelamnya Perahu di Tempat Wisata, Ganjar Pranowo: Tutup Saja

Ia juga menyinggung pemilu di Palestina yang diundur oleh Presiden Mahmoud Abbas sebagai salah satu penyebab konflik dengan Israel kembali pecah.

Menurut Guntur Romli, seharusnya pemilu di Palestina dilaksanakan pada bulan Mei tahun ini, akan tetapi ditolak oleh Hamas.

Di saat yang bersamaan, Guntur Romli juga menyorot pendukung Netanyahu garis keras yang gagal membentuk kabinet pada pemilu terakhir di Israel.

Seperti diketahui partai politik yang mendukung Netanyahu popularitasnya menurun pada pemilu terakhir Israel.

Hal itulah yang menyebabkan orang-orang yang berada di lingkup Netanyahu memilih untuk menaikkan popularitasnya lagi dengan berperang melawan Hamas.

"Netanyahu Garis Keras gagal membentuk kabinet, di Pemilu terakhir suara parpolnya Likud turun, di Palestina mestinya digelar Pemilu bulan Mei ini, tapi diundur oleh Abbas Presiden Palestina/Ketua Fatah. Hamas bikin aksi2 menolak," tuturnya.

Baca Juga: Soal Konfik Israel - Palestina, Rocky Gerung Singgung Sikap Komunitas Internasional pada Pemerintahan Jokowi

Dari dua kejadian politik tersebut, GUntur Romli menyimpulkan bahwa perang antara Israel vs Palestina kali hanya demi kepentingan Netanyahu dan Hamas.

Rakyat sipil dari kedua negara baik Israel maupun Palestina, banyak yang menjadi korban buntun perang antara Netanyahu dengan Hamas.

"Perang kali ini, tentara Israel Vs Hamas demi kepentingan politik Netanyahu & Hamas. Rakyat2 sipil di dua belah pihak jadi korban. Kehancuran. Kenyataannya memang itu kok," pungkasnya.

Sementara itu, konflik kedua negara tersebut sampai saat ini belum menunjukan tanda-tanda akan berakhir.

Baik Israel maupun Hamas dari Palestina masih sama-sama terus melancarkan serangan demi serangan.****

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x