Jurus Jitu Wali Kota Bandung Kendalikan Kerumunan Usai Lebaran

- 17 Mei 2021, 19:35 WIB
Wali Kota Bandung Oded M Danial bersama unsur Muspida usai mengikuti arahan presiden secara virtual dari Pendopo Kota Bandung, Senin, 17 Mei 2021./Humas Pemkot Bandung
Wali Kota Bandung Oded M Danial bersama unsur Muspida usai mengikuti arahan presiden secara virtual dari Pendopo Kota Bandung, Senin, 17 Mei 2021./Humas Pemkot Bandung /

GALAMEDIA - Pemantauan mobilitas masyarakat di Kota Bandung selepas lebaran akan tetap dilakukan secara ketat.

Meski masa liburan telah usai, bukan berarti potensi kerumunan orang sama sekali tak ada.

Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Oded M. Danial memprediksi potensi pergerakan masyarakat masih terjadi. Di antaranya menyasar ke tempat wisata.

Khusus di Kota Bandung, Oded memiliki formulasi khusus untuk menangani potensi kerumunan.

Baca Juga: Soal KPK, Ferdinand Hutahaean : Jokowi Paham Betul KPK Tidak Bisa Diganggu Gugat

Meski begitu, di dalam wilayah Kota Bandung tidak memiliki tempat wisata berbasis alam yang menjadi destinasi utama.

"Arahan Pak Presiden kepada kepala daerah agar lebih hati-hati di dalam menghadapi masa setelah idul fitri termasuk salah satunya di wilayah wisata," ujar Oded.

"Hasilnya barusan dibahas langsung bersama Forkopimda, insyaallah untuk di Kota Bandung diperkirakan telah terjadi lonjakan itu kemarin. Maka kita dengan strategi lain," lanjut dia Oded usai mengikuti arahan presiden secara virtual dari Pendopo Kota Bandung, Senin, 17 Mei 2021.

Oded menuturkan, Presiden Joko Widodo memberi arahan untuk menutup sementara tempat wisata dengan potensi kerumunan tinggi. Namun, di Kota Bandung hal itu bisa tidak dilaksanakan.

Baca Juga: Kerugian Capai Rp 2,5 Milyar RMU Dewa Tani di Subang Terbakar

Disampaikan Oded, di Kota Bandung apabila terjadi penumpukan di tempat wisata mengatasinya dengan penutupan jalan. Dengan penyekatan akses jalan, lokasi kerumunan bisa terkendali.

"Tidak langsung ditutup. Tapi tadi Pak Kapolres menyampaikan langsung ditutup jalannya. Apabila terjadi lonjakan pengunjung, jalannya langsung ditutup dan alhamdulillah bisa terkendali," jelasnya.

Strategi ini, tambah Oded, terbukti cukup ampuh. Itu terbukti saat terjadi kerumunan di Kebun Binatang Bandung. Yakni dengan pembatasan mobilitas kendaraan di Jalan Tamansari.

"Kemarin terjadi kenaikan maka langsung ditutup. Karena kita memprediksi puncak kerumunan masyarakat ke wisata sebenarnya kemarin," katanya.

Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Dituntut 10 Bulan Penjara! JPU: Terdakwa Meresahkan Masyarakat

Lebih lanjut Oded menambahkan, pemantauan ketat juga akan dilakukan di sejumlah kawasan pusat perbelanjaan. Pasalnya, beberapa mal menjadi alternatif destinasi wisata belanja di Kota Bandung.

"Kita upayakan ada Satgas di sana, insyaallah. Alhamdulillah ketika mereka ada di sana, cepat mengetahui dan tahu tindakan yang harus dilakukan. Alhamdulillah, kita semua kompak antara TNI, Polri dan Pemerintah Kota Bandung," tuturnya.

Lebih lanjut, Oded mengatakan, untuk mengendalikan mobilitas kendaraan juga akan memperpanjang operasional posko cek poin. Semula, posko hanya akan beroperasi sampai tanggal 17 Mei 2021 atau hari ini.

Baca Juga: Kasus Habib Rizieq, Refly Harun: Ada Kekhawatiran Penguasa Bila HRS Ikut dalam Kancah Perpolitikan

"Sebagaimana tadi disampaikan bahwa setelah mendapat arahan Pak Presiden harus hati-hati. Cek poin belum kita akhiri, tapi jumlah personel dikurangi," jelasnya.

Posko cek poin di Kota Bandung ini akan tetap beroperasi sebagai pos pemantauan mobilitas masyarakat. Rencananya, pos akan beroperasi selama satu pekan ke depan hingga 24 Mei 2021.

"Lebih kepada titik pantauan saja, tapi kalau memang terjadi ledakan, mungkin akan lebih ketat lagi. Prediksi memang hari ini terakhir. Tapi menjaga hal yang tidak diinginkan, petugas masih di sana (posko cek pon) sampai tanggal 24 (Mei)," tandasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x