Tentunya hal itu tidak asal-asalan dikatakan Ferry Koto, mengingat PBB saat ini sulit untuk mengatasi konflik Israel-Palestina karena selalu diblokir Amerika Serikat.
Ferry Koto mengatakan pasal-pasal yang ada saat ini di PBB, hanya satu negara adidaya yakni Amerika Serikat (AS) yang selalu bisa memaksa kehendak lewat vetonya.
"Diantara pasalnya karena saat ini hanya satu negara Adidaya beserta kroninya, yakni AS, yg selalu memaksa kehendak lewat Vetonya," katanya.
Oleh karena itu, Ferry Koto menilai bahwa saat ini dunia membutuhkan negara adidaya baru, dan menurutnya harapan itu ada pada Republik Rakyat China (RRC).
"Dunia butuh adidaya baru, dan RRC lah harapannya," ungkapnya.
Selain itu, ia tampak menjelaskan kenapa mengharapkan RRC sebagai negara adidaya yang baru menggantikan Amerika Serikat.
Menurutnya karena RRC juga memiliki hak veto di Dewan Keamanan PBB, sama seperti Amerika Serikat.
Ia juga menuturkan alasan senasib dan seperjuangan yang pernah dialami RRC terkait penjajahan dan ketidakadilan, dinilainya sudah cukup untuk menjadi negara adidaya baru dan untuk mendamaikan negara-negara yang berkonflik.
Seperti diketahui, RRC merupakan negara ketiga yang juga pernah mengalami penjajahan dan ketidakadilan, namun mereka bisa bangkit dan melesan pada abad ke-21 ini.