Peringatan Haul 100 Tahun Soeharto, Pesan dan Jasanya yang Selalu Diingat Umat Islam

- 8 Juni 2021, 20:12 WIB
Peringatan Haul 100 Tahun Haji Muhammad Soeharto, yang diselenggarakan secara offline dan virtual dengan aplikasi Zoom, dari Masjid Agung At-Tin Jakarta, Selasa, 8 Juni 2021./dok.istimewa
Peringatan Haul 100 Tahun Haji Muhammad Soeharto, yang diselenggarakan secara offline dan virtual dengan aplikasi Zoom, dari Masjid Agung At-Tin Jakarta, Selasa, 8 Juni 2021./dok.istimewa /

"Bahwa kita sebagai rakyat harus tumbuh rasa ikut memiliki (Melu Handarbeni) terhadap bangsa kita yang besar ini," ujarnya.

Untuk itu, kata Tutut, kita harus mengenal secara mendalam terhadap jatidiri bangsa kita. Kita harus memiliki wawasan kebangsaan yang mendalam.

"Jika sudah tumbuh rasa memiliki, maka akan tumbuh tanggung jawab membela dan menjaga bangsa ini serta memajukannya (melu hangrungkebi) untuk kesejahteraan bersama. Dengan kata lain memiliki tanggung jawab kebangsaan," ujar Tutut lebih lanjut.

Semasa hidupnya, kata Tutut, ayahnya kerap berpesan, agar pandai-pandailah bersyukur. Tutut dan semua keluarganya dididik dalam spirit keagamaan dan tidak semata dibesarkan untuk bisa menikmati gemerlapnya kehidupan.

"Kami ditempa dan diajarkan bagaimana mencintai perjuangan terhadap bangsa untuk mewujudkan cita-cita adil makmur berdasarkan Pancasila," ungkapnya.

Kini Bapak Pembangunan Indonesia ini sudah meninggalkan kita. Namun 999 masjid yang didirikannya masih berdiri kokoh. Salah satunya adalah Masjid Agung At-Tin berdiri megah, yang mengabadikan nama Raden Ayu Siti Hartinah, istrinya.

Baca Juga: Pembiayaan Hotel sampai Wisma Isoman Covid-19 di DKI Jakarta Disetop, Kenapa Ya?

Disamping itu, spirit keagamaan Soeharto, menurut mbak Tutut, patut menjadi panutan. Salah satu pesannya adalah kewajiban moral manusia mencapai harmoni (keselarasan).

"Seseorang bisa mencapai 'kawruh bejo' harus melalui beberapa tahap diantaranya yang terpenting ialah 'mulat saliro', artinya mawas diri, tahu jati diri pribadi," ungkap Tutut mengutip pesan ayahnya.

Acara "Peringatan Haul 100 Tahun HM. Soeharto" juga ditandai dengan penyerahan buku profil "Masjid Pak Harto" dari keluarga kepada sejumlah tokoh, di antaranya Ketua MPR Bambang Soesatyo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. KH. Nasaruddin Umar, Prof. Dr. Din Syamsudin, Ir. Akbar Tanjung dan Prof. Dr. Sri Edi Swasono serta pemberian santunan untuk 3.500 anak yatim piatu, yang diberikan secara simbolik kepada 25 perwakilan anak yatim piatu.

Tutut mengajak semua pihak untuk memanjatkan doa bagi almarhum dan almarhumah kedua orangtuanya.

"Terima kasih yang tulus kepada semua pihak atas doa-doa yang telah dipanjatkan untuk pak Harto dan Ibu Tien Soeharto. Diiringi doa dari kami juga semoga Allah SWT membalas berlipat ganda atas ketulusan Bapak-Bapak, Ibu-Ibu dan sahabat-sahabat sekalian, amiin," pinta Tutut.***

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x