Network
GALAMEDIA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melalui akun Twitter @aniesbaswedan, Kamis, 17 Juni 2021 mengabarkan ada 3 juta orang warga DKI yang telah divaksin.
Anies pun bersyukur karena sudah hampir mencapai target vaksinasi di DKI Jakarta.
Tak lupa ia juga meminta warganya yang belum divaksin untuk segera mendaftar melalui JAKI atau website yang sudah disediakan oleh Pemerintah DKI Jakarta.
"Alhamdulillah, kita lewati capaian ini kemarin, 16 Juni 2021. Bagi yang belum divaksin, yuk segera daftar lewat JAKI atau corona.jakarta.go.id/vaksinasi," cuit Anies dikutip Galamedia.
Baca Juga: 5 Manfaat Jika Kamu Mengurangi Menggunakan Smartphone, Mata Lebih Fresh!
Selain itu, ia juga mengingatkan untuk selalu menjalankan protokol kesehatan 5M agar terhindar dari Covid-19.
"Jalankan terus protokol kesehatan 5M. Jangan keluar rumah bila tdk mendesak. Selalu gunakan masker dgn benar dan jaga jarak bila harus keluar rumah. Sering cuci tangan dgn sabun. Ingatkan sesama warga," tutupnya.
Alih-alih diapresiasi, cuitannya malah menarik perhatian warganet karena data dan isinya berbeda. Salah satu orang yang mengomentari cuitan Anies adalah eks politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Melalui akun twitternya @Ferdinandhaean_3, ia memberikan komentar nyinyir kepada Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Baca Juga: Nino RAN Positif Covid-19, Mohon Doa Agar Lekas Sembuh
Ia menyuruh Anies untuk membaca data angka dan kalimat yang jelas. Hal itu diutarakan karena sasarab vaksin belum bisa disebut melampaui target.
"Wahaipak Gub @aniesbaswedan , tolong baca data angka dan kalimat yg jelas. Sasaran Vaksin tahap 1-2 (lengkap) 3.000.689 org, sementara angka 3.041.573 itu baru dosis 1 atau belum lengkap sehingga tak bs disebut melampaui target," komentar Ferdinand.
Ia pun memberitahu bahwa yang sudah lengkap baru sekitar 1,8 juta orang dan belum mencapai 3 juta orang seperti yang Anies unggah sebelumnya.
"Yg sdh lengkap br sekitar 1,8 juta org. Jgn bohong," lanjutnya.
Selain Ferdinand, banyak warganet juga yang mengatakan bahwa yang seharusnya di-highlight adalah 1,8 Juta bukan 3 Juta karena dari 3 juta orang yang divaksin masih belum lengkap semua.***
