GALAMEDIA - Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) mahfud MD jadi sorotan.
Mahfud MD mengeluarkan pernyataan berkaitan dengan ucapan duka cita atas meninggalnya seorang advokat senior Muhammad Assegaf.
Melalui akun Twitter pribadinya, Mahfud sempat mengucapkan duka cita atas wafatnya Muhammad Assegaf wafat pada Selasa, 22 Juni 2021.
"Semoga Allah merahmati. Advokat M Assegaf wafat," demikian tulis Mahfud dalam cuitannya.
"Di awal reformasi pernah menjadi tokoh PAN tapi dipecat karena menjadi pembela keluarga Soeharto," jelasnya.
Lantas ia menjelaskan salah satu pesan dari sosok Assegaf berkaitan dengan profesinya sebagai advokat.
"Kata dia, advokat itu harus membela siapa pun yang meminta pembelaan seperti halnya dokter yang harus mengobati orang sakit, penjahat berat sekalipun," pungkas Mahfud.
Usut punya usut, cuitan Mahfud dikoreksi oleh Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.
Pria yang biasa disapa Zulhas itu mengoreksi pernyataan Mahfud yang menyebut M Assegaf sempat dipecat dari PAN lantaran membela keluarga Soeharto.
Baca Juga: Dinilai Tak Adil, Anggota DPR Ini Ajak Masyarakat Tolak Vonis 4 Tahun Penjara HRS
"Sedikit meluruskan pernyataan Pak @mohmahfudmd yang menerangkan bahwa almarhum Mohammad Assegaf dipecat dari PAN karena membela keluarga Soeharto," tulis Zulhas melalui Twitter dikutip Galamedia Jumat, 25 Juni 2021.
"Saya sampaikan bahwa keterangan itu kurang tepat. Pak Assegaf tidak pernah dipecat dari PAN," tegasnya.
Hal tersebut bahkan mengundang salah seorang tokoh Papua, Christ Wamea untuk ikut bicara.
Christ menyindir bahwa pejabat rezim saat ini mengucapkan bela sungkawa diawali dengan membuka aib orang lain.
Bahkan kata dia, ujung-ujungnya sampai menyebarkan berita bohong alias hoaks.
"Pejabat rezim ini punya ucapkan berbelasungkawa yang diawali dengan membuka aib orang yang ujungnya menyebarkan berita bohong," tulisnya dalam Twitter.***