Pasien Isoman Bisa Konsultasi dengan Dokter Sekaligus Peroleh Obat dan Multivitamin Gratis

- 5 Juli 2021, 22:12 WIB
Ilustrasi isolasi mandiri. Warga Jabar yang menjalani isoman kini bisa berkonsultasi dengan dokter dan memperoleh obat serta multivitamin gratis.
Ilustrasi isolasi mandiri. Warga Jabar yang menjalani isoman kini bisa berkonsultasi dengan dokter dan memperoleh obat serta multivitamin gratis. /Vlada Karpovich dari Pexels/

GALAMEDIA - Pemantauan terhadap pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) perlu dilakukan secara ketat.

Hal itu penting untuk mencegah pasien tersebut mengalami gejala yang lebih berat. Jika terjadi perburukan, penanganan bisa dilakukan dengan cepat dan tepat.

Pemprov Jabar pun intens memperkuat manajemen perawatan pasien Covid-19 yang menjalani isoman.

Salah satunya dengan meluncurkan fitur Isoman dalam portal Pikobar (Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar).

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jabar, Setiaji menuturkan, terdapat tiga menu utama dalam fitur Isoman. Pertama adalah informasi mengenai tata laksana isoman.

Baca Juga: Warga Jabar Diimbau Patuhi Aturan PPKM Darurat, Wakil Gubernur: Demi Kemaslahatan

"Bagaimana melakukan isoman yang benar, berapa lama harus isoman. Setelah isoman, apa yang harus dilakukan. Sehingga, pasien Covid-19 dapat menjalankan isoman dengan tepat," jelas Setiaji, Senin, 5 Juli 2021.

Menu kedua, ujar dia, yakni telekonsultasi. Dengan adanya sistem telekonsultasi, pasien Covid-19 yang menjalani isoman dapat memeriksakan kondisi kesehatan secara rutin.

Selain menghadirkan dokter dari Dinas Kesehatan secara langsung, Diskominfo Jabar menyiapkan sistem untuk merespons setiap pertanyaan.

"Ada tim dokter yang disiapkan selama 24 jam secara langsung menjawab pertanyaan-pertanyaan yang umum dan spesifik," ungkapnya.

Setiaji mengatakan, pasien Covid-19 dapat mengajukan permohonan paket obat dan multivitamin untuk mempercepat pemulihan.

Baca Juga: Rachland Nashidik Sebut Ada Hal yang Lebih Membahayakan Rakyat di Tengah Kepungan Pandemi

Paket obat dan multivitamin pun akan disesuaikan dengan kondisi pasien Covid-19 setelah berkonsultasi.

"Saat mengajukan permohonan vitamin dan obat, pasien Covid-19 akan mengisi form. Nanti ada beberapa syarat, seperti mengisi biodata dan melampirkan hasil tes positif Covid-19," terang Setiaji.

Lebih lanjut ia berharap dengan hadirnya fitur Isoman, penanganan pasien Covid-19 yang menjalani isoman bisa lebih optimal.

Selain itu, tingkat keterisian rumah sakit pun dapat terus ditekan. Dengan begitu, pasien Covid-19 bergejala berat sampai kritis bisa mendapatkan penanganan dan perawatan di rumah sakit.

"Fitur ini bisa menjadi skrining awal, sehingga masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19, tapi tanpa gejala dan gejala ringan, tidak harus langsung datang ke rumah sakit," terangnya.

Baca Juga: Karyawan Sektor Non Esensial yang Terpaksa WFH Bisa Dipecat? Begini Kata Luhut Binsar Pandjaitan

"Mereka bisa berkonsultasi dan mendapatkan penanganan melalui portal Pikobar," pungkas Setiaji.

Sementara itu khusus di Kota Bandung, ada cara yang patut ditiru dalam upaya mengendalikan Covid-19. Seperti yang dilakukan warga RW 1, Kelurahan Kacapiring, Kecamatan Batununggal.

Salah satu warga RW 1 RT 2 Kelurahan Kacapiring tersebut memberikan secara sukarela tempat tinggalnya menjadi tempat isolasi mandiri bagi warga sekitar yang terpapar Covid-19.

Ketua RW 1 Kelurahan Kacapiring, Euis Ratna mengatakan, rumah isolasi ini diperuntukan bagi warga yang terpapar Covid-19.

"Saat ini ada 1 keluarga yang sedang di isolasi mandiri. Sebelumnya ada 4 tapi sudah keluar," ujar Euis.

Baca Juga: Agenda IKN Baru Terus Berjalan di Tengah Ledakan Covid-19, Politikus Demokrat: Sungguh Tak Punya Roso!

Euis memastikan pihaknya juga turut bertanggung jawab memenuhi kebutuhan para warga yang terpapar selama menjalankan isolasi mandiri. Termasuk terus berkoordinasi dengan puskesmas.

"Kami sepakat dengan pengurus yang lain tidak akan membebankan masyarakat. Jadi keuangan RW dan RT, kita pergunakan untuk membiayai warga selama isoman 14 hari," paparnya.

"Prosedurnya setiap ada yang terpapar saya langsung lapor ke kelurahan untuk pendataan dan ke puskesmas untuk tindak lanjut," kata dia.

"Biasanya setelah ada laporan, puskesmas minta KK dan KTP dan hasil swab, besoknya keluarganya langsung ditindak lanjut untuk di-swab juga," tuturnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x