"Bu Risma sebaiknya njenengan minta maaf atas pernyataan soal ASN tak kompeten akan dibuang ke Papua kemarin. Ini pernyataan yang mengandung rasisme tersembunyi, selain tidak patut dalam adab politik," tuturnya dalam cuitan akunnya @ulil.
Ungkapan serupa juga sebelumnya muncul dari politikus Demokrat, Muhammad Rifai Darus. Pria yang juga menjabat juru bicara Gubernur Papua ini menyebut bahwa Papua bukan pembuangan ASN yang tidak kompeten.
"Papua Bukan Tempat ASN Tidak Becus!," begitu ditulis dalam unggahan Rifai Darus.
"Jangan sampai kalimat ini terucap oleh elit-elit lainnya. Mengapa harus Papua dijadikan lokasi pemindahan para ASN yang berkinerja buruk?,"
"Letak geografis Papua mungkin memang jauh dari Ibu Kota negara, tapi bukan berarti Papua jauh dari adab dan kecerdasan. Banyak mutiara lahir dari Papua untukbangsa ini, mungkin ibu lupa." tegasnya.
Risma sebelumnya bahkan mengeluarkan narasi semacam ancaman untuk memindahkan pegawai yang dinilai tidak bekerja dengan baik ke Papua. "Saya nggak bisa pecat orang, tapi saya bisa pindahin ke Papua," kata Risma geram.
Tidak hanya itu, ia juga mewanti-wanti Kepala Balai agar mengawasi anak buahnya untuk bekerja dengan baik. Hal itu kata Risma dalam rangka memberi pelayanan kepada masyarakat.
"Gimana mungkin aku percaya, Pak. Bapak masak telur saja seperti itu, itu bisa jam 12 malam mateng. Ditambah nasi kotak, siap-siap, siap, tapi kerjanya model gitu," ucapnya.