Diakui Dunia Internasional, Vaksin Nusantara Tak Hanya Tuntaskan Masalah Covid-19 Melainkan Juga Kanker

- 19 Juli 2021, 09:10 WIB
Ilustrasi vaksin Nusantara.
Ilustrasi vaksin Nusantara. /ANTARA/Irwansyah Putra

Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin dari Professor Nidom Foundation (PNF), Prof Dr dr Chairul Anwar Nidom mengatakan, Dendritic Immunotherapy Nusantara mampu mengantisipasi mutasi Covid-19.

Baca Juga: Lagi-lagi Dikritik BEM, Jokowi Dinobatkan Sebagai ‘The Guardian of Oligarch’ oleh BEM Udayana

“Kalau menggunakan vaksin konvensional, seperti vaksin impor dari 6 perusahaan asing, itu, maka harus menunggu lebih dari 1 tahun. Keburu virusnya mutasi lagi. Ini yang menyebabkan vaksin konvensional gagal mengahadapi Covid-19,” ungkap Prof Nidom.

Untuk menghadapi mutasi virus Covid-19, ia menyatakan, hal itu harus segera bisa diikuti dengan penggantian antigen-nya dalam pembuatan vaksin. Soalnya mutasi virus Covid-19 saat ini telah mencapai 200 mutasi.

“Tidak mungkin menggunakan vaksin dengan antigen lama untuk menghadapi mutasi virus yang terus menerus,” ujarnya.

“Oleh karena itu, metode denditrik pada Dendritic Immunotherapy Nusantara yang dikembangkan Dr dr Terawan Agus Putranto dari RSPAD Gatot Subroto, sangat signifikan,” lanjut dia.

Vaksin Immunotherapy Nusantara yang menggunakan medote denditrik akan menjawab sesuai perkembangan mutasi virus yang bisa berbeda-beda di dalam tubuh. Ini jadi jalan keluar, atas kegagalan vaksin konvensional.

Kandungan vaksin dendritik adalah sel dendritik yang setiap saat bisa diambil dari plasma.

Protein antigen-nya setiap saat bisa diganti menyesuaikan perkembangan virus. Bahan penumbuh sel dendritik, setiap saat bisa dibeli.

Baca Juga: Jokowi Jangan Bersikap Seperti Buzzer Soal PPKM, Rocky Gerung Ingatkan Solusinya Bisa Jadi Bentrokan di Jalan

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah